Find Us On Social Media :

2 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Mereka yanng lanjut usia dan penderita darah tinggi berisiko merasakan pusing setelah makan.

GridHEALTH.id - Makan adalah salah satu kebutuhan penting manusia.

Karenanya setiap makan, pemenuhuan gizi semibang harus selalu tercukupi.

Baca Juga: Yuri; Ada 3 Masker yang Direkomendasikan Kemenkes dan Ampuh Halau Virus Corona

Dengan demikian, kita bisa konsisten enerjik, dan imunitas tubuh selalu terjaga dengan baik.

Jadi tak heran kan setelah makan, kita akan merasa nyaman.

Tapi, ada juga lo, kondisi dimana setelah kita makan malah tidak nyaman karena kepala menjadi pusing.

Apakah kepala pusing setelah makan, karena salah makan?

Baca Juga: Tak Sungkan Disebut 'Menteri Segala Urusan', Luhut Klaim Dapat Kendalikan Covid-19 di Indonesia dalam Seminggu ke Depan

Ternyata ada banyak penyebab potensial yang terkait dengan pusing setelah makan.

1. Hipotensi postprandial

Mereka yang mengalami tekanan darah tinggi berisiko mengalami hipotensi postprandial.

Dokter belum menemukan obat untuk hipotensi postprandial, tetapi dapat merekomendasikan perubahan pola makan dan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi kejadian kondisi tersebut.

Baca Juga: Lagi, Klinik Aborsi Digerebek, Risiko Susah Hamil Membayangi Pelaku Aborsi

Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke perut dan usus, yang membuat aliran darah menjauh dari bagian tubuh lainnya.

Akibatnya, detak jantung bertambah cepat untuk memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.

Pembuluh darah juga mengencang.

Nah, kedua faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa pusing setelah makan.

Baca Juga: Tak Sadar Tengah Hamil Muda, Adakah Efek Samping Jika Ibu Hamil Makan Mi Instan?

Asal tahu saja, sepertiga perempuan dan pria usia lanjut seringkali mengalami kondisi ini.

Penting diketahui, mereka yang mengalami hipotensi postprandial biasanua mengalami juga; angina (nyeri dada), merasa lemah, mual, dan perubahan visual.

Ngerinya, hipotensi postprandial dapat menyebabkan stroke ringan. Tapi hall ini jarang terjadi.

Hal tersebut dikenal sebagai serangan iskemik transien.

2. Hipoglikemia nondiabetes

Baca Juga: 1.254 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Pakar Epidemiologi; 'Tanda Kegagalan Pengendalian Pemerintah di Suatu Wilayah'

Ini sebuah kondisi langka yang dapat menyebabkan pusing setelah makan. Karena penurunan gula darah secara tiba-tiba.

Seseorang dengan hipoglikemia nondiabetes dapat mengalami hipoglikemia reaktif, di mana gula darah turun alih-alih meningkat setelah makan.

Dokter tidak sepenuhnya mengetahui penyebab kondisi ini.

Banyak dokter yang menduga, hal ini disebabkan makanan menyebabkan tubuh melepaskan terlalu banyak insulin.

Untuk dketahui, insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memproses gula darah dan menurunkan kadar glukosa.

Akibatnya kadar gula darah seseorang turun terlalu cepat dan merasa pusing.

Baca Juga: 9 Makanan Anti Corona, Sedihnya Jarang yang Menyukainya Apalagi Anak

Gejala yang terkait dengan hipoglikemia nondiabetes meliputi: kebingungan atau kegugupan, merasa cemas, merasa sangat mengantuk, kelaparan, sifat lekas marah, gemetar, dan berkeringat.

Kondisi ini jika tidak dapat diobati, perubahan pola makan dapat membantu mengelola gejala dengan mengurangi kemungkinan terjadinya penurunan gula darah yang signifikan.

Nah, supaya dua hal di atas tidak mendera kita setelah makan;

Baca Juga: Hamil Muda Ngidam Jengkol Bisa Mengatasi Sembelit, Zaskia Sungkar Menyukainya

* Untuk yang megalami hipotensi postprandial, bisa dicoba dengan cara;

- Pilih makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

- Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan (seperti roti putih, nasi putih, dan kentang) dicerna dengan cepat dan meningkatkan risiko hipotensi postprandial.

- Minum banyak air, terutama sebelum makan. Minum satu atau dua gelas air putih dapat meningkatkan jumlah volume darah dalam tubuh seseorang sehingga tekanan darahnya cenderung tidak turun.

Baca Juga: Luhut Dibantu 5 Orang Pintar Untuk Atasi Penyebaran Covid-19 Dalam Waktu 2 Minggu, Siapa Saja Mereka?

- Makan beberapa makanan kecil dalam sehari, bukan beberapa kali makan besar.

Karena tubuh menggunakan lebih banyak energi dan aliran darah untuk mencerna makanan dalam jumlah besar, makan dalam porsi kecil dapat mengurangi pusing setelah makan.

- Bangunlah perlahan selama satu jam pertama setelah makan karena ini adalah waktu di mana pusing setelah makan paling mungkin terjadi.

Baca Juga: Update Covid-19 Meyedihkan; 24 Terakhir Ada 4.465 Kasus Baru Covid-19, Rekor Baru Kembali di Indonesia

- Hindari makanan yang diketahui memicu pusing seperti kafein, alkohol, dan makanan tinggi natrium.

Tips di atas pun bisa saja dilakukan bagi mereka yang mengalami pusing setelah makan karena Hipoglikemia nondiabetes.(*)

Baca Juga: Tips dari Virologist Musnahkan Virus Corona, Lebih Ampuh dan Murah dari Hand Sanitizer

#berantasstunting

#HadapiCorona