Find Us On Social Media :

Jangan Tertipu Kontraksi Jelang Melahirkan, Ini Bedanya yang Palsu dan Asli

Yesti Yulianti (26) peserta tes CPNS Pemkab Pesawaran ketika mengalami kontraksi saat mengikuti tes di kampus Itera Lampung, Selasa (4/2/2020)

GridHEALTH.idKontraksi menjelang persalinan, ada kontraksi palsu, dan ada kontraksi asli.

Ibu yang kurang paham mengenai ilmu kontraksi, saat merasakan kontraksi palu, akan menyangkanya asli.

Baca Juga: Akhirnya Donald Trump Dikarantina, yang Positif Covid-19 Mengalami Pneumonia Butuh Ventilator

Ujung-ujungnya panik dan sibuk bukan kepalang.

Anggota keluarga lainn biasa ikut gedebag gedebug karena ibu sudah menyatakan kontraksi.

Padahal bisa jadi kontraksi yang dialami tersebut adalah kontraksi palsu.

Baca Juga: Inilah 5 Tanda Seseorang Sudah Lama Terinfeksi Virus Corona Covid-19

Nah, karena itu ibu harus bisa membedakan seperti apa kontraksi palsu dan seperti apa kontraksi asli, yang artinya sudah jelang melahirkan.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Eric Kasmara, Sp. OG pun menjelaskan perbedaan keduanya dalam webinar RSPI: Persiapan Persalinan di Masa New Normal, Kamis (18/6/2020), berikut ini.

Baca Juga: 5 Orang yang Tidak Boleh Mengonsumsi Bayam, dan 5 Manfaatnya Bagi Tubuh

Waktu timbul kontraksi

Kontraksi palsu mulai timbul pada saat usia kehamilan di atas 20 minggu dan menjelang persalinan. Kontraksinya pun terjadi secara tidak teratur.

Sementara kontraksi asli biasanya mulai timbul pada saat usia kehamilan 37-40 minggu.

"Ibu hamil suka bilang perut suka terasa kencang jangan-jangan mau lahiran, tapi nyatanya itu kontraksi palsu," kata dr. Eric.

Baca Juga: Inilah Masker yang Digunakan Dokter Norman, Sehingga Terhindar dari Covid-19 Meski Sering Lakukan Operasi

Durasi kontraksi

Kontraksi palsu umumnya terjadi secara singkat, yakni sekitar 20 detik. Meski begitu, ada pula kontraksi palsu yang bisa juga terjadi sampai 2 menit atau lebih.

Sedangkan, kontraksi asli umumnya memiliki durasi 30-60 detik.

Jika sudah mendekati waktu persalinan, kontraksi bisa menjadi 75 detik atau lebih.

Baca Juga: Laporan dari RSD Wisma Atlet, 10 Ribu Lebih Pasien Covid-19 yang Dirawat Sudah Sembuh

Frekuensi dan intensitas kontraksi

Baca Juga: Rumah Sakit 'Covidkan' Pasien Meninggal, Ganjar Pranowo; 'Ini Sudah Terjadi di Jateng'

Kontraksi palsu muncul secara tidak teratur, terjadi sekitar 1-2 kali sehari atau lebih dalam sehari.

Kontraksi yang terjadi pun tidak bertambah sering dan hilang saat ibu hamil beristirahat.

"Biasanya (kontraksi palsu muncul) kalau ibu sedang kecapekan atau dehidrasi," ujar dr Eric.

Sementara itu, kontraksi asli muncul teratur dengan interval dan sering terjadi.

Baca Juga: Pandu Riono; 'Bagaimana Atasi Pandemi Covid-19, Pemerintah Dari Awal Tidak Punya Rencana'

Misalnya, awalnya muncul setiap 10 menit sekali, kemudian semakin lama semakin intens dan intervalnya semakin pendek.

"Kontraksinya tidak hilang meski ibu berisitirahat, itu tetap terasa," tambahnya.

Rasa nyerisaat kontraksi

Baca Juga: 2 Pekan Menteri Luhut Pegang Kendali Penanganan Pandemi Covid-19, Inilah yang Terjadi di Indonesia

Pada kontraksi palsu, perut terasa mulas tanpa rasa nyeri, dimulai dengan bagian puncak rahim, kemudian turun ke bagian bawah.

Sementara kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah.

Rasa nyeri juga bisa disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina (bloody-show).

Baca Juga: 4 Cara Mudah Usir Pilek dan Hidung Tersumbat, Langsung Plong

dr. Eric pun mengatakan, ibu hamil perlu untuk segera ke rumah sakit ketika kontraksi asli terasa dengan interval 5 menit dan berdurasi 1 menit.

Selain itu, kontraksi terjadi dalam pola yang sama selama 1 jam.

"Jadi ingat 5.1.1," kata dr. Eric.

Bagamana, sudah semakin paham kan sekarang mengenai kontraksi?(*)

Baca Juga: 8 Kebiasaan Sepele yang Harus Segera Dijauhi Jika Ingin Cepat Hamil

#berantasstunting

#HadapiCorona

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Hamil, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli".