Find Us On Social Media :

Studi: Pasien Virus Corona Tunjukkan Gejala Sindrom Hiperinflamasi

Orang dewasa yang terinfeksi virus corona juga dapat mengembangkan sindrom hiperinflamasi atau peradangan multisistem yang berpotensi fatal.

GridHEALTH.id - Sebuah studi baru yang diterbitkan September 2020 menemukan sebagian pasien Covid-19 mengembangkan sindrom hiperinflamasi.

Orang dewasa yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 juga dapat mengembangkan sindrom hiperinflamasi atau peradangan multisistem yang berpotensi fatal.

Kondisi misterius ini sebelumnya terlihat pada anak-anak yang terinfeksi Covid-19. Dilaporkan sebelumnya, sindrom hiperinflamasi adalah penyakit parah yang menyerang banyak organ dan menyebabkan peningkatan peradangan pada tubuh.

Studi kohort ini menyebut sindrom hiperinflamasi tersebut punya kemiripan dengan gangguan hiperinflamasi lainnya, dikutip dari CNN (08/10/2020).

Namun, kriteria klinis khusus untuk mendefinisikan sindrom hiperinflamasi terkait Covid-19 (cHIS/Covid-19 Hiperinflamation Sindrome) belum ditetapkan.

Peneliti menyatakan masih mengembangkan dan memvalidasi kriteria diagnosis untuk cHIS pada pasien rawat inap Covid-19.

Studi kohort merupakan studi yang mempelajari hubungan faktor risiko dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi.

Studi yang diprakarsai Intermountain Research and Medical Foundation ini menganalisis 299 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit antara 13 Maret hingga 5 Mei atau sebanyak 2.535 hari rawat inap.

Baca Juga: Singapura Berikan Intensif Bagi Pasangan yang Punya Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga: Jadi Perokok Pasif, Bisakah Tertular Covid-19? Ini Kata Ahli

Sebanyak 161 atau 54% dari jumlah total pasien memenuhi dua atau lebih kriteria cHIS selama masuk rumah sakit.

Pasien dengan dua atau lebih kriteria cHIS memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada pasien dengan skor kurang dari dua.

Dikutip dari jurnal Lancet Rheumatol, peneliti menggunakan data distribusi karakteristik dasar kelompok pasien, juga data mengenai ragam gejala seperti demam, disfungsi hematologis dan peradangan hati.

Peneliti mengusulkan dan memvalidasi kriteria hiperinflamasi pada Covid-19. Kondisi hiperinflamasi cHIS ini umumnya dikaitkan dengan perkembangan terhadap ventilasi mekanik dan kematian.

Baca Juga: Memasak Sendiri di Rumah dengan Bahan Makanan Segar Perkuat Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19, Ini Tips Memilih Wajan yang Baik

Baca Juga: Teka-teki Terjawab Mengapa Warga China Enggan Divaksin Produk Sendiri, Skandal Vaksin 2018 Bikin Rakyat Tak Percaya, 'Kelinci Percobaan' Pindah ke Indonesia?

Selanjutnya, peneliti menyarankan perlunya validasi eksternal. Skala sindrom hiperinflamasi Covid-19 boleh jadi akan membantu menentukan populasi target untuk uji coba dan terapi imunomodulator. (*)

#berantasstunting #hadapicorona