Find Us On Social Media :

Wanita Penyandang Hipertensi dan Diabetes Tidak Disarankan Pakai Kontrasepsi Hormonal

Alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, injeksi, susuk KB, implan KB hingga IUD berisiko menimbulkan stroke pada wanita penyandang hipertensi dan diabetes.

 
 
GridHEALTH.id - Alat kontrasepsi menjadi media pengaman bagi suami-istri untuk mencegah terjadinya kehamilan atau menjarangkan kehamilan.Umumnya, alat kontrasepsi ini bisa digunakan untuk laki-laki dan perempuan. Bukan sekadar mencegah kehamilan, alat kontrasepsi ini lebih tepat sebagai penghalang rute sperma yang diperlukan untuk membuahi sel telur.

Namun untuk menggunakan alat kontrasepsi sesungguhnya harus dilakukan dengan konsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Sebabnya,  kontrasepsi yang digunakan tanpa konsultasi, bisa berisiko, bahkan pada beberapa wanita, bisa memicu stroke.

Penting diketahui, alat kontrasepsi terdiri dari dua jenis yaitu dengan hormonal dan non-hormonal.

Alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB, injeksi, susuk KB, implan KB hingga IUD dikatakan dapat berisiko menimbulkan stroke pada penyandang hipertensi dan diabetes.

Baca Juga: Mati Gaya di Ranjang Karena Pil KB Tidak Benar, Justru Tambah Bergairah

Baca Juga: Bill Gates Keluarkan Lagi Ramalan Berakhirnya Pandemi Covid-19

"Hormonal di alat kontrasepsi akan memengaruhi sistem metabolisme. Ini akan memengaruhi tekanan darah dan pembekuan di kardiovaskuler," ujar spesialis saraf, dr. Sahat Aritonang, Sp.S,M.Si.Med, FINS dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, seperti dikutip dari Kompas Health (11/10/2020).

Risiko stroke ini muncul pada wanita yang  memiliki tekanan darah tinggi maupun kencing manis (diabetes) bila menggunakan kontrasepsi hormonal.

"Kalau ibu tidak ada darah tinggi atau kencing manis, enggak masalah pakai kontrasepsi hormonal," jelasnya.
 

 

 
Maka dari itu dokter Sahat menganjurkan, sebelum memilih alat kontrasepsi, terutama yang hormonal, pastikan memeriksa kondisi kesehatan terlebih dulu, untuk melihat apakah tubuh kita bisa menerima alat kontrasepsi tersebut.
 
Hal ini untuk mencegah komplikasi yang rentan mengintai seperti stroke. "Hindari hormonal kalau ada risiko. Maka, pilihan terbaik yaitu pilihan kontrasepsi dari dokter kebidanan yang mengetahui kondisi medis ibu," pungkas dokter Sahat. (*)
 
#berantasstunting #hadapicorona