Find Us On Social Media :

FDA Akhirnya Menyetujui Uji Coba Remdesivir Sebagai Obat Virus Corona

Obat Remdesivir tersebut akan digunakan untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap, dan diberikan secara intravena.

GridHEALTH.- Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Kamis (22/20/2020) akhirnya menyetujui Remdesivir diujicobakan sebagai pengobatan bagi mereka yang baru tertular virus corona melalui lembaga Gilead Science

Obat itu dipuji oleh Presiden AS Donald Trump yang menerimanya awal bulan ini setelah tertular Covid-19 di tengah kesibukan acara publik dan kegiatan kampanye.

FDA telah memberi Remdesivir izin penggunaan darurat sebagai potensi pengobatan Covid-19 pada bulan Mei lalu, dan kemudian ditempatkan pada jalur prioritas untuk persetujuan penuh.

Gilead mengatakan tak lama setelah diberikan persetujuan penuh untuk Remdesivir,  penelitian yang sekarang dilakukan adalah 'tulang punggung' antivirus dari terapi kombinasi yang sedang ditinjau oleh National Institutes of Health.

"Di luar uji kombinasi, kami terus mempelajari Veklury pada populasi tertentu, termasuk pasien anak-anak, dan dalam pengaturan rawat jalan, dan kami mengantisipasi pembagian data dari uji coba ini pada paruh pertama tahun depan," Dr. Merdad Parsey, kepala medis lembaga tersebut.

Obat tersebut akan digunakan untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap, dan diberikan secara intravena.

Baca Juga: WHO Sebut 4 Obat Ini Hampir Tak Ada Dampaknya Pada Pengobatan Covid-19

Baca Juga: Penyintas Covid-19 Masih Menyandang Beban Setelah Sembuh, Diantaranya Susah Tidur

Sementara Remdesivir disetujui untuk pasien berusia 12 tahun ke atas, Gilead mengatakan FDA telah mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat sementara untuk mengobati orang yang lebih muda dengan berat badan lebih dari 15 kilogram.

Perkembangan itu terjadi ketika Moderna mengumumkan pada Kamis (22/10/2020)  bahwa mereka telah mendaftarkan 30.000 orang dalam uji coba vaksin Covid-19 fase ketiga, memenuhi metriknya untuk pendaftaran penuh dengan lebih dari sepertiga peserta adalah minoritas.

Sekitar seperlima pendaftar adalah Hispanik atau Latin, dan sekitar 10% berkulit hitam.  

Baca Juga: Orang Pendek Rentan Terkena Gangguan Kesehatan, Ini Dia Daftar Penyakitnya

Baca Juga: 4 Tips Mudah dan Murah Tidur Tetap Nyenyak Meski Hidung Mampat

"Menyelesaikan pendaftaran studi COVE Tahap 3 merupakan tonggak penting untuk pengembangan klinis mRNA-1273, kandidat vaksin kami untuk melawan Covid-19," kata Stephane Bancel, Chief Executive Officer Moderna, dalam sebuah pernyataan. (*)