Find Us On Social Media :

Aliansi Dokter Dunia Klaim Covid-19 Tidak Ada, Ini Cara Satgas Covid-19 Menangkal Berita Hoaks Tersebut

Penyebaran virus corona penyebab Covid-19 ke seluruh dunia benar adanya dan menimbulkan kematian dengan jumlah yang banyak.

WHO menetapkan status Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Dilansir AP News, Jumat (23/10/2020), Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menerangkan alasan Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi global, yakni tingkat penyebaran penyakit dan dampaknya yang sangat mengkhawatirkan.

Menurut data yang dikumpulkan Universitas Johns Hopkins, hingga Senin (26/10/2020) siang, ada lebih dari 43 juta kasus Covid-19 dengan angka kematian lebih dari 1,1 juta secara global.

Virus corona dan flu mungkin memiliki gejala yang serupa, tetapi keduanya adalah virus yang berbeda. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Covid-19 menyebar lebih mudah daripada flu dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Tidak ada vaksin untuk mencegah virus corona, tetapi ada satu untuk influenza.

2. Klaim tes PCR Dalam video yang viral itu, De Klerk mengatakan bahwa 89 hingga 94 % hasil tes PCR adalah positif palsu. "Dokter harus berhenti menggunakan tes itu," kata De Klerk dalam videonya.

Faktanya, banyak ahli medis sangat kritis terhadap tes PCR karena sensitivitas tes tersebut. Alat uji reaksi berantai polimerase dapat menentukan materi genetik virus. Peneliti pun mengandalkan peralatan laboratorium dan bahan kimia khusus dalam prosesnya.

Baca Juga: Hati-hati, Ternyata Orang Kurus Bisa Kena Diabetes, Ini Gejalanya

Baca Juga: Studi: Ibu Hamil Terinfeksi Virus Corona Berpotensi Alami Pneumonia

Michael Joseph Mina, seorang dokter dan profesor epidemiologi di sekolah kesehatan masyarakat Harvard, mengatakan tidak benar bahwa sebagian besar tes PCR virus corona adalah positif palsu dan tidak menguji virus.

"Banyak yang bisa menjadi positif terlambat yang berarti RNA masih ada, tetapi virus yang layak telah dibersihkan,” katanya melalui e-mai kepada AFP (26/10/2020).