GridHEALTH.id - Penyandang diabetes patut hati-hati karena kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol berdampak pada kesehatanpankreas.
Meskipun pankreas letaknya jauh di dalam perut, organ ini merupakan bagian penting dari sistem pencernaan.
Pankreas menghasilkan enzim dan hormon yang membantu kita mencerna makanan. Salah satu hormon itu, insulin, diperlukan untuk mengatur glukosa.
Glukosa mengacu pada gula dalam tubuh. Setiap sel di tubuh membutuhkan glukosa untuk energi.
Jadi insulin berfungsi sebagai kunci sel. Insulin harus membuka sel untuk memungkinkannya menggunakan glukosa sebagai energi.
Jika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memanfaatkannya dengan baik, glukosa menumpuk di aliran darah, membuat sel-sel kekurangan energi.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Penyebab Diabetes tipe 2, Ternyata Lemak yang Bertumpuk di Hati dan Pankreas
Baca Juga: Wanita Positif Covid-19 Boleh Tetap Minum Pil KB? Ini Kata Dokter
Ketika glukosa menumpuk di aliran darah, ini dikenal sebagai hiperglikemia. Gejala hiperglikemia meliputi rasa haus, mual, dan sesak napas.
Glukosa rendah, yang dikenal sebagai hipoglikemia, juga menyebabkan banyak gejala, termasuk gemetar, pusing, dan kehilangan kesadaran.
Baik hiperglikemia dan hipoglikemia dapat dengan cepat mengancam jiwa.
Radang pankreas disebut pankreatitis. Ketika peradangan datang tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa hari, itu disebut pankreatitis akut. Jika terjadi selama bertahun-tahun, itu disebut pankreatitis kronis.
Pankreatitis dapat berhasil diobati, tetapi mungkin memerlukan rawat inap. Itu bisa mengancam jiwa.
Peradangan kronis pada pankreas dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin. Itu bisa menyebabkan diabetes.
Pankreatitis dan diabetes tipe 2 memiliki beberapa faktor risiko yang sama. Studi observasi menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 mungkin memiliki dua hingga tiga kali lipat peningkatan risiko pankreatitis akut.
Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Garam, Salah Satunya Sering Pusing Kepala
Baca Juga: Studi : Semakin Besar Kemaluan, Pria Makin Malas Pakai Kontrasepsi
Penyebab lain dari pankreatitis meliputi batu empedu, kadar trigliserida yang tinggi dalam darah, kadar kalsium yang tinggi dalam darah, dan kecanduan alkohol.
Diabetes dapat meningkatkan risiko kanker pankreas jika menderita diabetes selama lebih dari lima tahun.
Diabetes juga bisa menjadi gejala kanker pankreas, terutama jika mengembangkan diabetes tipe 2 setelah usia 50 tahun.
Jika diabetes telah terkontrol dengan baik, tetapi tiba-tiba kita tidak dapat mengontrol gula darah, itu mungkin merupakan tanda awal kanker pankreas.
Pada orang yang menderita diabetes tipe 2 dan kanker pankreas, sulit untuk mengetahui yang manakah yang menjadi penyebabnya.
Yang jelas, baik diabetes tipe 2 maupun kanker pankreas dapat timbul karena pola makan yang buruk, aktivitas fisik kuran, obesitas, dan proses degeneratif (penuaan).
Kanker pankreas mungkin tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Orang yang mengidapnya biasanya menerima diagnosis jika sudah dalam stadium lanjut.
Baca Juga: Mulai Sekarang Jangan Buang Air Cucian Beras, Ternyata Bikin Wajah Glowing Bak Kembali ke Remaja
Baca Juga: Refleksiologi, Pijatan Pada Telapak Kaki yang Bikin Tidur Lelap Penderita Insomnia
Ini dimulai dengan mutasi sel pankreas. Meskipun penyebab kanker pankreas tidak selalu dapat ditentukan, faktor penyebabnya mungkin termasuk genetika dan merokok.
Penting diketahui, menyandang diabetes tidak berarti kita akan mengembangkan masalah lain dengan pankreas.
Demikian pula, didiagnosis dengan pankreatitis atau kanker pankreas tidak berarti kita akan menyandang diabetes.
Tetapi pankreas memiliki peran sangat penting untuk pengelolaan insulin di dalam tubuh. Oleh sebab itu, jalan yang paling baik adalah menerapkan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko diabetes sekaligus risiko pankreatitis.
Baca Juga: Ada Rasa Pegal di Jari? Lakukan Pijat Ringan Dengan Cari Ini
Baca Juga: Studi: Mengabaikan Aturan Physical Distancing Adalah Tanda Psikopat
Baca Juga: Orangtua Wajib Kenali 8 Tanda Potensi Membuat Anak Calon Psikopat!
Caranya, terapkan pola makan yang sehat dan seimbang dan kurangi asupan karbohidrat sederhana.
Lakukan olahraga teratur dan setop mengonsumsi alkohol dan merokok. Jika sudah menyandang diabetes, terapkan cara mengendalikan kadar gula darah dalam batas normal/stabil sesuai anjuran dokter. (*)
#berantasstunting #hadapicorona