Find Us On Social Media :

Tak Selamanya Buruk, Begini Aturan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak pada Anak-anak

Takaran gula, garam, dan lemak untuk anak-anak

GridHEALTH.id -  Sebagian orang menilai bahwa pemberian gula, garam, dan lemak (GGL) bagi anak-anak atau balita sangat tidak diperbolehkan dan dipandang sebagi hal buruk.

Hal ini dikarenakan anak-anak cenderung akan memilih makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih di saat dewasa.

Baca Juga: Gula Garam dan Lemak Bukan Untuk Dijauhi, Tapi Bijak Mengonsumsinya, Ini Alasannya

Namun tahukah, memberikan gula, garam, dan lemak pada anak-anak sesuai takarannya rupanya juga bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

Berdasarkan laman Cleveland Clinic, gula mampu memberikan sumber energi utama bagi tubuh.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Satgas Covid-19: 'Jangan Sampai Terlihat Semu'

Sementara garam bermanfaat bagi otot, perut, juga fungsi saraf pada tubuh.

Sedangkan lemak menjadi bahan bakar tubuh dan membantu menyerap beberapa vitamin, dan juga merupakan bahan penyusun hormon dan mereka melindungi tubuh.

Kendati demikian, dokter anak Edward Gaydos, DO, dan Svetlana Pomeranets, MD menyatakan perlunya pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak pada anak-anak.

Gula

Pedoman baru American Heart Association menyebutkan, pemberian gula kurang dari 25 gram (6 sendok teh) gula per hari untuk anak usia 2 sampai 18 tahun. Atau tidak lebih dari 8 ons minuman manis per minggu.

Baca Juga: 5 Fakta Paling Populer Tentang Penyakit Diabetes Tipe 2, Wajib Tahu

“Anak-anak di bawah 2 tahun seharusnya tidak mengonsumsi gula sama sekali,” tambah Dr. Gaydos.

"Saya menyarankan orang tua untuk membaca label makanan, menemukan 'gula', dan menghitung - setiap 4 gram gula sama dengan 1 sendok teh," kata Dr. Pomeranets.

Gula terburuk ada pada makanan olahan, minuman olahraga, permen, makanan penutup, dan jus buah kemasan.

“Jangan terburu-buru memperkenalkan jus buah - karena tidak memiliki nilai gizi,” tambahnya.

Karena makan banyak gula tambahan di awal kehidupan dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga berisiko terkena penyakit jantung pada dewasa muda.

Pilihlah makanan sehat jantung seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan produk susu rendah lemak.

Garam

Baca Juga: Awas! Ngakunya Madu Asli Banten Tapi Dibuat di Jakarta Barat, Ini Cara Bedakannya

Berdasarkan laman resmi Queen Mary University of London, ada beberapa takaran konsumsi garam pada anak sesuai usia.

Usia 0-6 bulan sekitar <1 gram/hari, 6-12 bulan sekitar 1 gram/hari, 1-3 tahun sekitar 2 gram/hari, 4-6 tahun sekitar 3 gram/hari, 7-10 tahun sekitar 5 gram/hari, dan usiaa 11 tahun ke atas sekitar 6 gram/hari.

Terlalu banyak memberikan garam pada makanan anak dapat mengakibatkan obesitas, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, kanker lambung, bahkan risiko osteoporosis saat dewasa.

Lemak

Asupan lemak harian yang direkomendasikan untuk usia 7-10 tahun, asupan lemak yang dianjurkan adalah 76,6 gram sehari untuk anak laki-laki, dan 67,7 gram sehari untuk anak perempuan.

Baca Juga: Digemari Sebagian Warga Indonesia, Sayuran Mentah Ternyata Bisa Sebabkan Masalah Kehamilan

Sementara untuk anak laki-laki berusia 11-14 adalah 86 gram, termasuk 27 gram lemak jenuh.

Sedangkan, untuk anak perempuan pada usia 11-14 adalah 72 gram, termasuk 23 gram lemak jenuh. 

Jadi, bagi orangtua selalu perhatikan takaran gula, garam, dan lemak pada anak. (*)

Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Lemon, Menurut Ahli Ini yang Akan Terjadi Jika Kita Rutin Meminumnya di Pagi Hari

#bijakGGL #hadapicorona