Find Us On Social Media :

Zaman Aplikasi, Tes Kesehatan dan Deteksi Penyakit Cukup Dilakukan Mandiri dengan Handphone

Ilustrasi Transformasi Digital. Tes kesehatan, diagnosa penyakit bisa melalui handphone, dilakukan mandiri.

Kabarnya aplikasi ini sudah di uji cobakan pada 1000 orang dengan mata yang sehat dan mata yang tidak sehat.

Data dari tes tersebut dimasukan ke sistem AI aplikasi Pulse sehingga bisa mengecek kesehatan mata pengguna.

Peminat aplikasi berbayar ini sudah banyak. Kini sudah mencapai 21 ribu lebih pengguna aplikasi Pulse.

Baca Juga: 40 Persen Masyarakat Indonesia Menolak Vaksinasi, Ini Strategi Jokowi Mengatasinya yang Disampaikan Menko PMK

Lainnya, We Do Pulse juga memiliki fitur baru yang gratis digunakan, yaitu Alat ukur BMI dan Cermin Kerutan Wajah.Cara kerjanya juga melalui foto selfie dan dibantu kecerdasan buatan, pengguna dapat mengetahui kondisi massa tubuh dan tingkat kerutan di wajah.Pun ada Monitor Kegiatan Olahraga, seperti jumlah langkah, kalori yang terbakar dengan menghubungkan perangkat kesehatan wearable yang digunakan dengan Pulse.

Baca Juga: Hebat dan Patut Dicontoh, Sekeluarga Bisa Sembuh dari Covid-19 dengan Upaya Kompak, Kecuali Ayahnya

Selain itu, melansir Kompas.com (7 Februari 2013), ternyata bukan di tahun 2020 saja penggunaan aplikasi untuk tes kesehatan sudah dilakukan.

Uji cobanya sudah dilakukan sejak lama.

Salah satunya adalah untuk mendeteksi penyakit Parkinson dengan menggunakan ponsel, yang saat itu tengah dikembangkan melalui The Parkinson's Voice Initiative, sebuah proyek untuk membantu para penderita Parkinson.

Baca Juga: 17 Juta Cerpelai Dikubur Massal usai Diduga Membawa Strain Virus Corona, WHO: Tindakan Pemusnahan Hewan untuk Membatasi Penyebaran Covid-19

Proyek tersebut dirintis oleh seorang ilmuwan Matematika dari University of Oxford, Inggris, bernama Max Little.

Dia mengembangkan sebuah algoritma untuk mendeteksi kelainan suara yang dapat membantu mendeteksi Parkinson.

Max Little dan timnya telah menguji aplikasi buatan mereka, sekaligus untuk mendeteksi suara orang-orang yang menderita Parkinson. Tingkat akurasi yang diperoleh, menurut Little, cukup tinggi, yakni sebesar 86 persen.

Baca Juga: Hari Hipertensi Nasional : Obat Darah Tinggi Dengan Teknologi OROS Membantu Pasien Stabil Tekanan Darahnya Sepanjang Hari