Find Us On Social Media :

Virus Corona Ditemukan Pada Daging Beku Impor, China Imbau Konsumen Berhati-hati

Virus corona ditemukan pada daging beku impor.

GridHEALTH.id - Ditemukannya virus corona (Covid-19) pada daging beku impor membuat China kembali mengimbau masyarakat untuk kembali berhati-hati.

Seperti dilansir Reuters (15/11/2020), kasus ini terungkap setelah pihak berwenang di Kota Jinan, Tiongkok Timur menemukan virus corona pada daging sapi dan babat dan pada kemasan produk-produk dari Brasil, Selandia Baru dan Bolivia.

Diketahui dalam beberapa waktu terakhir ini China memang tengah menggalakan pengujian pada makanan beku, khususnya yang diimpor.

“Para importir itu adalah satu unit dari Guotai International Group 002091.SZ dan Shanghai Zhongli Development Trade,” ungkap Komisi Kesehatan Kota Jinan dalam sebuah pernyataan di laman resminya, pada Sabtu (14/11/2020).

Pelabuhan yang menemukan produk-produk ini adalah pelabuhan Yangshan Shanghai dan pelabuhan luar.

Baca Juga: Waspada, Obat Anti Nyamuk Ada yang Bisa Sebabkan Penggunanya Terkena Kanker Darah

Baca Juga: Satgas Covid-19 Perihal Bagi-bagi 20.000 Masker di Acara FPI, Mendukung?

Sayangnya pernyataan ini tidak menyebutkan nama perusahaan yang mengirimkan produk daging beku tersebut.

Otoritas setempat memperkirakan lebih dari 7.500 orang pernah kontak dengan produk yang terkontaminasi dan personel terkait lainnya telah melakukan tes dan hasilnya negatif terpapar virus corona.

Pihak berwenang China pekan lalu menemukan virus corona pada kemasan udang dari Arab Saudi di kota Lanzhou, daging sapi Brasil di kota Wuhan dan daging sapi Argentina di provinsi Shandong dan Jiangsu.

Baca Juga: Tips Akhir Tahun 2020 Jika Sampai Vaksin Covid-19 Tak Kunjung Hadir

China adalah pembeli daging sapi terbesar dunia dan Brasil, Argentina pemasok terbesarnya.

“Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan di China tengah, mendeteksi virus corona pada kemasan luar daging babi beku dari Argentina pada Jumat,” kata otoritas setempat dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (14/11/2020)di platform media sosial WeChat.

Sampel yang diuji positif Covid-19 berasal dari 24 ton daging babi beku yang dikirim dari fasilitas penyimpanan dingin di pelabuhan Qingdao ke gudang untuk pasar di kota Zhengzhou.

Baca Juga: Wajah Bengkak, Mudah Lelah dan Lingkar Pinggang Lebar, Ciri Kelebihan Gula Garam Lemak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko tertular Covid-19 dari makanan beku rendah, tetapi China telah berulang kali membunyikan alarm setelah mendeteksi virus pada produk makanan impor, dan itu memicu larangan impor.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa kemungkinan tertular virus melalui makanan, rendah.

WHO menjelaskan, sangat tidak mungkin seseorang dapat terinfeksi Covid-19 dari makanan atau kemasan makanan.

Baca Juga: Bakal Didenda Rp 50 Juta, Pendukung Habib Rizieq Tak Mau Dicap Klaster Baru Covid-19

Menurut CDC, risiko infeksi virus dari produk makanan, kemasan makanan, atau wadah makanan dianggap sangat rendah.

Kedua organisasi tersebut menunjukkan bahwa virus corona menyebar sebagian besar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.

Penularan dapat terjadi jika orang menyentuh permukaan atau benda termasuk makanan yang mengandung virus lalu kemudian orang tersebut menyentuh mulut, hidung, atau mungkin mata.

Baca Juga: Wajah Bengkak, Mudah Lelah dan Lingkar Pinggang Lebar, Ciri Kelebihan Gula Garam Lemak

"Tidak ada bukti sampai saat ini virus yang menyebabkan penyakit pernapasan ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Virus corona tidak dapat berkembang biak dalam makanan; mereka membutuhkan hewan atau manusia untuk berkembang biak," demikian pernyataan WHO.

Seorang ahli pengobatan pernapasan di Chinese University of Hong Kong, David Hui Shu-cheong mengatakan, produk makanan impor di China yang dinyatakan mengandung Covid-19 hampir pasti telah terkontaminasi selama pengemasan.

Baca Juga: Bolehkan Penyandang Diabetes Mendonorkan Darahnya? Ini Jawaban Ahli

Tetapi, dia mengatakan, virus yang ada pada makanan impor akan menular, tes asam nukleat dapat mendeteksi RNA dari virus yang mati.

Sisa-sisa virus tersebut diketahui telah menimbulkan hasil false positive pada pasien yang sudah sembuh dari virus corona.

Mengutip Reuters, Kamis (13/8/2020), Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Shenzhen, menyebutkan, masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi dari daging dan makanan laut impor.(*)

Baca Juga: Rasanya Jadi Satu-satunya Petugas Wanita Pemulasaran Jenazah Covid-19 di RSUD dr Soeselo Tegal;

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL