Find Us On Social Media :

Menkes Terawan Beri Peringatan Keras Perihal Limbah Medis, Pemerintah Daerah Diminta Proaktif

Menkes Terawan Agus Putranto.

GridHEALTH.id - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kembali mengeluarkan suaranya terkait penanganan pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Menurutnya selain virus corona yang kian mewabah, limbah medis juga kini menjadi persoalan serius yang perlu diperhatikan.

Menkes Terawan mengimbau para pemangku kepentingan pemerintah daerah baik itu provinsi hingga tingkat kota bisa lebih proaktif llagi dalam berupaya mengembangkan pengelolaan limbah medis sesuai kearifan lokal masing-masing.

Hal itu disampaikannya langsung saat mengikuti acara webinar Seruan Nasional Dalam Akselerasi Penanganan Limbah Medis, Jumat (13/11/2020).

"Pemda agar dapat mengakselerasi penanganan limbah medis," ujar Menkes Terawan.

Baca Juga: Anies Baswedan Apresiasi Gerakan 5 Juta Masker, Bantu Masyarakat DKI Terhindar dari Covid-19

Baca Juga: Studi: Pasien Sembuh Covid-19 Berisiko Hadapi Beragam Masalah Kehidupan

Tak hanya daerah, Menkes Terawan juga menekankan agar berbagai stakeholder di berbagai jajaran kesehatan seluruh Indonesia dan sektor lainnya bisa mendorong upaya tersebut.

Ini disebabkan, limbah medis di masa pandemi ini mengalami peningkatan yang signifikan.

Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan, di tahun 2019, ada sekitar 295 ton per hari.

Sementara sepanjang pandemi Covid-19, meningkat 30 %.

Baca Juga: Virus Corona Ditemukan Pada Daging Beku Impor, China Imbau Konsumen Berhati-hati

"Limbah medis perlu ditangani sesuai dengan persyaratan agar mencegah penularan Covid-19 dan penyakit menular lainnya," kata Menkes Terawan

Diketahui kontaminasi limbah medis ini memang penting untuk diwaspadai.

Pasalnya menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), limbah medis berupa APD seperti hazmat atau masker sekali pakai dapat mengandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.

Hal ini tentu sangat berbahaya jika limbah medis tersebut mengontaminasi makanan atau air yang yang akan dikonsumsi masyarakat.

Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati mengingatkan kepada publik dan berbagai stakeholder untuk juga melakukan tindakan pengurangan sampah medis. Salah satunya, penggunaan masker secara bijak.

Dia mengingatkan, agar penggunaan masker medis sebisa mungkin digunakan bagi orang yang sakit.

Baca Juga: Ini Cara Seorang Dokter Kritik Keras dan Pedas Pernikahan yang Dihadiri 10.000 Orang di Masa Pandemi Covid-19

Sementara, bagi yang sehat bisa mengurangi sampah medis dengan menggunakan masker kain yang aman.

Namun tetap, tidak mengendurkan protokol penanganan Covid-19 yaitu memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

"Ketika sehat, gunakan masker guna ulang (kain), karena menghindari penumpukan sampah masker. Dan bagaimana penggunaan masker sekali pakai, kami juga mengimbau bagi Pemda untuk menyediakan tempat pembuangan masker di ruang publik," ujarnya.(*)

Baca Juga: Waspada, Obat Anti Nyamuk Ada yang Bisa Sebabkan Penggunanya Terkena Kanker Darah

 #berantasstutning

#hadapicorona

#BijakGGL