Find Us On Social Media :

Perempuan Memiliki Anak Berpeluang Menjadi Pembunuh Berdarah Dingin, 2 Balita di Kalsel Dihabisi Sekaligus Oleh Ibunya Sendiri

Bayi korban pembunuhan

GridHEALTH.id - Kamis (26 November 2020), menjadi hari menyedihkan bagi warga di Desa Batu Benawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bagaimana tidak, saat itu salah seorang warganya, perempuan, seperti pembunuh berdarah dingin, menghabisi nyawa kedua buah hatinya yang masih balita.

Baca Juga: Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Negaranya Lebih Efektif, Valdimir Putin Justru Tidak Akan Ikut Disuntik

Korban yang merupakan anak kandunganya sendiri itu laki-laki berusia 5 tahun dan perempuan berusia 3 tahun.

Melansir dari Kompas.com Kamis (26/11/2020), Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono membenarkan adanya kejadian tragis itu.

Baca Juga: Akhirnya Indonesia Masuk Urutan 4 di Asia Tenggara dan ke 21 Dunia, Hingga 26 November Capai 516.753 kasus Covid-19

Kejadian pembunuhannya sendiri, menurut AKP Dany Sulistiono kepada wartawan, Kamis (26/11/2020), rerjadi Rabu (25/11/2020).

Dua saksi, sampai saat ini masih dimintai keterangan untuk membongkar adanya kasus tragis ini.

"Untuk pelaku sampai saat ini kita belum bisa memastikan karena masih penyelidikan dan ada dua saksi yang sudah kami periksa," jelasnya.

Baca Juga: Agar Lansia Sehat di Masa Pandemi dan Terhindar dari Covid-19, Ini Tips dari WHO

Merujuk dugaan depresi, ibu korban sementara ini dilakukan pemeriksaan kejiwaan oleh dokter yang ditunjuk tim Reskrim Polres HST.

"Untuk ibu korban sampai sekarang kita lakukan observasi mengenai kejiwaannya. Setelah selesai baru kita bisa menyimpulkan," tambahnya.

Baca Juga: Akibat Faktor Keturunan Remaja Pun Bisa Terkena Kolesterol Tinggi, Ini Cara Mencegahnya

Kejadian ibu bunuh anaknya, seperti pembunuh berdarah dingin, bukan baru kali ini saja terjadi.

Malah, pada Jumat (29/5/2020), kasus seperti ini pernah terjadi juga di Desa Kerengas, Kecamatan Suhaid, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan

Korban bayi dengan kondisi mengenaskan, memiliki luka sobek di bagian mulut dan pipi sebelah kanan. Pelakunya adalah ibu kandungnya sendiri. Artikel selengkapnya mengenai kasus ini klik GridHEALTH.id, dengan judul; Waspada Baby Blues, Seorang Ibu Nekat Bunuh dan Buang Bayi ke Selokan, atau klik di SINI.

Melansir dari Tribunnews.com, kejadian serupa juga dilakukan seorang ibu asal Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Baca Juga: Diabulimia Pada Penyandang Diabetes, Gangguan Makan Akibat Depresi dan Penyalahgunaan Insulin

Nekat menghabisi nyawa 3 anaknya, ibu korban NSW (27) menyusul gantung diri di dapur rumahnya.

Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi Tanjung mengungkapkan, "Kalau dilihat dari tanda-tandanya bisa saja (diracun). Tapi, kami masih menunggu hasil autopsi."

Sementara satu bayi berusia 6 bulan berhasil selamat dan kondisinya baik.

"Anak korban ini tiga orang, satu perempuan berusia dua tahun dan dua laki-laki kembar."

Baca Juga: Akibat Libur Panjang, 2 Rumah Sakit Pemerintah di Depok Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19

"Yang meninggal anak paling tua dan satu bayi kembar," jelas Hanafi.

Kasus ibu bunuh bayi pun sering kali dikaitkan dengan baby blues syndrome.

Baby Blues merupakan perubahan psikologis secara mendadak yang dirasakan seorang ibu usai melahirkan.

Baca Juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19 yang Ditakutkan Dampaknya Bagi Janin Bukan Penularan Virusnya

Baby blues juga dikatakan sebagai bentuk depresi pasca melahirkan yang paling parah.

Dilansir dari American Pregnancy Association, sekitar 70-80% dari semua ibu baru mengalami beberapa perasaan negatif atau perubahan suasana hati setelah kelahiran anak mereka.

Kendati demikian, tidak diketahui pasti penyebab pasti seorang ibu mengalami baby blues.

Namun, hal ini bisa terjadi diperkirakan berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan lagi setelah bayi lahir.

Baca Juga: Rasakan Khasiat Luar Biasa Jus Labu Siam Dicampur Mentimun, Penderita Hipertensi Wajib Coba!

Banyak hal yang dapat berkontribusi dalam perasaan seorang ibu baru, misalnya perubahan hormon yang dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang menyebabkan depresi.

Selain itu, jumlah penyesuaian yang terjadi setelah kelahiran bayi, bersama dengan gangguan tidur, gangguan rutin, dan emosi dari pengalaman persalinan itu sendiri.

Meski begitu, baby blues tidak selalu menimpa semua wanita yang baru saja melahirkan. 

Baca Juga: Rutin Konsumsi Kacang Hijau, Kulit Wajah Cerah Putih Alami dan Bebas Jerawat

Menurut National Health Service (NHS), depresi pasca melahirkan diperkirakan terjadi sekitar 1 dari 10 wanita.

Gejala baby blues umumnya terjadi empat sampai lima hari setelah kelahiran bayi, namun itu tergantung pada bagaimana kelahiran bayi, sebab bisa saja terlihat lebih awal.

Baca Juga: #BijakGGL, Mengenal Gula Alkohol yang Memiliki Setengah Kalori Gula Biasa

Depresi pasca melahirkan juga bisa terjadi 2 hingga 8 minggu setelah kelahiran, meskipun kadang-kadang bisa terjadi hingga satu tahun setelah bayi lahir.

Tanda-tanda emosional depresi pasca melahirkan dapat meliputi kehilangan minat pada bayi, perasaan putus asa, tidak bisa berhenti menangis, perasaan tidak mampu mengatasinya, sulit berkonsentrasi, dan cemas berlebihan pada bayi.(*)

Baca Juga: Saus tomat Yang Rasanya Masam Membantu Seorang Turis Menyadari Bahwa Dirinya Terinfeksi Covid-19

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

Sebagian artikel ini sudah publish di Grid.id, dengan judul; Belum Diketahui Apa Alasan dan Tujuannya, Seorang Ibu Nekat Habisi Nyawa 2 Buah Hatinya Sekaligus