Efek tersebut juga dapat menetap dalam waktu yang lama meskipun kita telah berhenti menggunakan pil KB.
Hal ini disebabkan oleh kombinasi kedua hormon yang mengontrol terjadinya ovulasi. Sebab, potensi kanker rahim dapat disebabkan oleh total siklus ovulasi yang erat kaitannya dengan kanker rahim.
Pil mini sebenarnya juga mampu mengurangi risiko kanker rahim dan endometrium, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Selain pil KB kombinasi, penggunaan IUD atau kontrasepsi spiral juga diketahui dapat menurunkan risiko kanker endometrium.
Meski pil KB kombinasi cukup unggul, kita tetap perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi pil KB.
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang Perlu Diketahui
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Sebaiknya Kita Mandi Setelah Kehujanan
Baca Juga: Sering Merasa Sedih Saat Haid Merupakan Gejala PMS, Ini Cara Mengatasinya
Selain itu, tetap perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat dan seimbang untuk agar tubuh bebas gangguan kesehatan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL