GridHEALTH.id - Bila mendengar kontrasepsi, boleh jadi informasi yang ada di benak kita adalah alat atau obat untuk mencegah kehamilan.
Oleh karena itu, sebagian besar perempuan yang menggunakan kontrasepsi rata-rata sudah memilih 2-3 anak.
Hal ini pun dibuktikan dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal F1000 Research pada 2020.
Dari riset tersebut, rata-rata perempuan Indonesia menggunakan kontrasepsi karena tidak ingin menambah momongan dan merasa sudah memiliki anak cukup banyak.
Padahal manfaat kontrasepsi tak cuma mencegah kehamilan. Selain mencegah kehamilan, kontrasepsi dapat pula bermanfaat bagi kesehatan dan pemberdayaan perempuan.
Sayangnya, manfaat ini belum tersampaikan ke masyarakat. Sebab, berdasarkan riset tadi, sebagian besar perempuan Indonesia menerima informasi kontrasepsi dari televisi dan umumnya informasi kontrasepsi lebih banyak terkait pencegahan kehamilan.
Baca Juga: Bila Tepat Penggunaannya, Pil KB Paling Efektif Mencegah Kehamilan
Maka tak heran bila pemahaman kontrasepsi hanya sebatas untuk mencegah kehamilan. Bila ragam manfaat kontrasepsi diedukasikan dengan tepat, hak-hak perempuan dapat diperkuat. Kesehatan perempuan pun dapat turut terjaga.
Berikut ragam manfaat penggunaan kontrasepsi yang bisa didapatkan perempuan.
1. Dari pendidikan hingga mencegah kehamilan tak direncanakan
Berdasarkan publikasi Birth Control Has Expanded Opportunity for Women dari lembaga nirlaba Parent Parenthood, penggunaan kontrasepsi seperti pil KB dapat mengatasi isu perempuan yang lebih luas seperti kesenjangan pendapatan hingga kesempatan menempuh pendidikan lebih tinggi.
Melalui penggunaan kontrasepsi seperti pil KB, perempuan dapat menempuh pendidikan tinggi hingga 30% lebih besar dibanding yang tidak. Adanya pil KB juga membuat para perempuan berhasil menamatkan pendidikannya tepat waktu.
Contohnya penggunaan pil KB di Amerika Serikat berhasil menurunkan tingkat kemungkinan seorang anak untuk hidup di tengah kemiskinan, dari masa kecil hingga beranjak dewasa.
Tak hanya itu, penggunaan kontrasepsi mampu membantu perempuan untuk menyuarakan keinginan dan haknya di dalam rumah tangga, terutama dalam pengambilan keputusan.
Di Indonesia sendiri, terdapat penelitian yang mengungkapkan jika penggunaan pil KB mampu menekan angka kematian bayi dan sang ibu, terutama bagi para perempuan yang kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan maupun lingkungan yang tidak mendukung.
Baca Juga: 5 Cara Menangkal Kantuk Setelah Makan Siang, Gerak Fisik Hingga Banyak Minum
Baca Juga: Tepung Nangka Hijau Rendah Indeks Glikemik, Cocok Untuk Penyandang Diabetes Tipe 2
Terakhir, penggunaan pil KB akan membantu perempuan untuk mencegah terjadinya kehamilan tak direncanakan, terutama di tengah situasi yang terjadi saat ini dimana selama pandemi Covid-19, pasangan lebih banyak menghabiskan waktu bersama di rumah.
Lembaga Pengelolaan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dalam laporannya menyebut bahwa dampak pandemi tahun ini setidaknya mengakibatkan tujuh juta kelahiran tak direncanakan secara global akibat pembatasan aktivitas di luar rumah.
Oleh sebab itu, penggunaan pil KB maupun alat kontrasepsi lainnya menjadi hal yang penting dilakukan bagi seluruh masyarakat, termasuk perempuan.
2. Memberi kesehatan dan kesejahteraan bagi organ reproduksi
Tak hanya mampu memperbaiki kesejahteraan, penggunaan pil KB juga memiliki manfaat lain bagi perempuan, di antaranya mencegah terjadinya kanker rahim maupun endometrium. Manfaat ini bisa didapat melalui pil kb kombinasi.
Sebagai informasi, pil KB terdiri atas dua pilihan, yakni pil KB kombinasi yang mengandung dua hormon yaitu estrogen dan progesteron serta pil KB mini yang mengandung progestin saja atau tiruan hormon progesteron.
Meski memiliki cara konsumsi yang sama, kedua jenis pil KB ini ternyata memiliki efek pencegah kanker yang berbeda.
Berdasarkan hasil studi pemakaian pil KB kombinasi minimal selama satu tahun dapat menurunkan risiko kanker ovarium sekitar 10 hingga 12%. Penurunan risiko tersebut juga bersifat kumulatif. Penggunaan selama lima tahun dapat menurunkan risiko hingga 50%.
Baca Juga: WHO : Kepercayaan Masyarakat Pada Vaksin Covid-19 Penting Untuk Mengakhiri Pandemi
Baca Juga: Waspadai, 6 Situasi yang Menandakan Sudah Terkena Kanker Lambung
Studi lain menunjukan risiko kanker endometrium menurun seiring dengan durasi pemakaian kontrasepsi oral.
Efek tersebut juga dapat menetap dalam waktu yang lama meskipun kita telah berhenti menggunakan pil KB.
Hal ini disebabkan oleh kombinasi kedua hormon yang mengontrol terjadinya ovulasi. Sebab, potensi kanker rahim dapat disebabkan oleh total siklus ovulasi yang erat kaitannya dengan kanker rahim.
Pil mini sebenarnya juga mampu mengurangi risiko kanker rahim dan endometrium, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.
Selain pil KB kombinasi, penggunaan IUD atau kontrasepsi spiral juga diketahui dapat menurunkan risiko kanker endometrium.
Meski pil KB kombinasi cukup unggul, kita tetap perlu melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi pil KB.
Baca Juga: 5 Mitos Tentang Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) yang Perlu Diketahui
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Sebaiknya Kita Mandi Setelah Kehujanan
Baca Juga: Sering Merasa Sedih Saat Haid Merupakan Gejala PMS, Ini Cara Mengatasinya
Selain itu, tetap perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta pola hidup sehat dan seimbang untuk agar tubuh bebas gangguan kesehatan. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL