GridHEALTH.id - Hidup sehat dan memiliki umur panjang tentu menjadi keinginan banyak orang.
Berangkat dari situ, rupanya hal tersebut bukanlah hal yang mustahil.
Ya, salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memiliki umur panjang adalah dengan bijak konsumsi garam.
Hal itu terbukti dari analisis baru terhadap kebiasaan pola makan global yang menemukan bahwa mengurangi konsumsi garam hanya 200 mg gram setiap hari atau setara dengan sebungkus keripik kentang ternyata dapat mencegah ribuan kematian tak perlu.
Peneliti yang juga dari Tuft University, Boston percaya bahwa mengurangi asupan garam sampai 400 mg bahkan dapat menyelamatkan uang 3 milyar dolar untuk biaya perawatan kesehatan.
Diketahui terdapat 1,6 juta kematian setiap tahun karena penyakit jantung di seluruh dunia.
Para peneliti mengklaim mengurangi asupan garam merupakan cara yang lebih efektif secara biaya daripada harus berobat ke dokter.
Baca Juga: Transmisi Penularan Covid-19 di Musim Panas Menurun, Bagaimana Saat Musim Hujan Seperti Sekarang?
Baca Juga: Pijat saat Hamil Muda Berisiko Keguguran, Coba lakukan 4 Cara Aman Ini untuk Redakan Pegal
Sebelumnya, sebuah tim peneliti berbasis di AS dan Inggris mengukur keefektifan regulasi pengurangan garam sampai 10 persen lebih dari 10 tahun pada 183 negara.
Pertama, mereka mengestimasi jumlah jumlah DALY (disability-adjusted life years atau tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kecacatan, ukuran tahun yang hilang karena sakit) yang harus diatasi dengan kebijaksanaan di setiap negara.
Baca Juga: Faktanya Penderita Diabetes Masih Bisa Makan Nasi Putih, Begini Baiknya
Hasilnya peneliti menemukan, sebuah kebijakan global dapat menyelamatkan kurang lebih 5,8 juta DALY setiap tahun.
Khususnya melalui pengurangan drastis jumlah orang yang terkena penyakit jantung.
Mereka kemudian menentukan berapa banyak garam yang dikurangi yang bakal menyelamatkan uang atau biaya suatu negara.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat Akan Dimulai 11 Desember, Indonesia Kapan?
Akhirnya mereka menemukan intervensi satu dekade dapat menyelamatkan 1,12 dolar per orang, mengubah biaya menjadi dolar internasional, setara kemampuan daya beli negara tersebut terhadap mata uang dolar.
Hal itu disampaikan salah satu peneliti Dariush Mozaffarian, seorang profesor gizi dari Tufts University Boston.
Baca Juga: Rutin Minum Air Lemon Setiap Pagi, Kulit Wajah Wanita Ini Menjadi Lembut dan Bebas dari Jerawat
"Kami tahu kelebihan garam menyebabkan ratusan ribu kematian penyakit jantung dan pembuluh darah setiap tahun. Pertanyaannya, bagaimana memulai mengurangi garam dan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk usaha itu," terang Mozaffarian.
"Hasil penelitian kami bersama studi-studi sebelumnya di negara-negara terpilih memberikan bukti bahwa kebijakan nasional pengurangan asupan garam sangat efektif dari segi biaya dan pada dasarnya merupakan strategi pencegahan penyakit yang sangat berbiaya efektif," tambahnya.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Semangka Aman Dikonsumsi Penyandang Diabetes
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kadar garam tinggi meningkatkan tekanan darah dan membuat penderitanya berisiko tinggi terkena penyakit jantung dan stroke.
Kelebihan konsumsi garam pun diketahui menyebabkan gagal ginjal dan kanker perut.
Baca Juga: Alami Flu dan Sakit Kepala Hebat, Sinyorita Esperanza Ternyata Positif Covid-19
Sebagai catatan, American Heart Association merekomendasikan konsumsi maksimal 2.300 mg natrium per hari atau sekitar satu sendok teh garam.
Tapi, lebih disarankan lagi kita mengonsumsi 1.500 sodium per hari untuk kesehatan yang lebih optimal.(*)
Baca Juga: Kasus Covid-19 Jakarta Diklaim Terkendali, Pemprov DKI Kembali Perpanjang PSBB hingga 21 Desember
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL