2. Permanen atau temporal
Pemilihan kontrasepsi pun tak lupa perlu diperhatikan efeknya. Sebab, kontrasepsi seperti vasektomi dan tubektomi memiliki efek permanen pada tubuh.
Melalui tubektomi, saluran indung telur dan tuba falopi akan dipotong, sehingga sel telur tidak akan masuk ke dalam rahim.
Meski tidak semua metode dilakukan secara permanen, tubektomi masih dianggap sebagai prosedur steril yang ampuh tanpa memengaruhi siklus menstruasi.
Tubektomi juga cocok dilakukan bagi pasangan yang sudah tidak lagi berniat menambah momongan secara permanen.
Namun, bagi yang masih menginginkan buah hati di masa mendatang, menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau implan, bisa jadi pilihan yang tepat.
Baca Juga: Nyeri di Payudara, Benarkah Tanda Awal Kanker Payudara? Ini Faktanya
Baca Juga: Patient Safety Day 2020, Pentingnya Melaporkan Efek Samping Obat Kepada Dokter
Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'
3. Efek samping yang timbul
Selain bermanfaat untuk mencegah kehamilan, beberapa jenis kontrasepsi pun tak luput dari efek samping. Misalnya pada penggunaan kondom dari latex yang bisa menimbulkan alergi pada beberapa wanita.
Jika mengetahui jenis alergi yang dimiliki, kita bisa menginformasikan kondisi tersebut pada dokter ketika berkonsultasi.