Find Us On Social Media :

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi

Wanita harus cermat memilih agar terhindar dari berbagai efek samping yang mungkin terjadi

GridHEALTH.id - Memilih alat kontrasepsi yang tepat, terkadang membuat banyak wanita kebingungan.

Adanya perbedaan bentuk hingga kandungan zat aktif pada setiap produk kontrasepsi, membuat wanita harus cermat memilih agar terhindar dari berbagai efek samping yang mungkin terjadi.

Terutama jika memiliki kondisi medis tertentu, pemilihan kontrasepsi yang tepat harus jadi prioritas.

Tetapi secara umum, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan kontrasepsi. Dikutip dari berbagai sumber, berikut rinciannya:

1. Perhatikan efektivitasnya

Meski terdiri dari beberapa jenis, tidak semua kontrasepsi memiliki tingkat efektivitas yang sama.

Dilansir dari laman Center for Desease Contol and Prevention (CDC), kontrasepsi jenis IUD memiliki risiko kegagalan sebesar 0,8 %, implan dengan risiko 0,%, KB suntik dengan risiko 4% dan pil KB dengan risiko 7%.

Baca Juga: Sejarah Pil KB, Penemuan Revolusioner yang Mengubah Dunia

Baca Juga: Darah Haid Sedikit Juga Menandakan Adanya Gangguan Kesehatan

Baca Juga: Orang Berkacamata Lebih Sedikit Terinfeksi Virus Corona, Ini Alasannya

Meski memiliki perbedaan risiko, tetapi efektivitas kontrasepsi hormonal seperti pil KB dapat menurunkan risiko kegagalan hingga 0,1%, asalkan dikonsumsi secara tepat dan teratur.

2. Permanen atau temporal

Pemilihan kontrasepsi pun tak lupa perlu diperhatikan efeknya. Sebab, kontrasepsi seperti vasektomi dan tubektomi memiliki efek permanen pada tubuh.

 

Melalui tubektomi, saluran indung telur dan tuba falopi akan dipotong, sehingga sel telur tidak akan masuk ke dalam rahim.

Meski tidak semua metode dilakukan secara permanen, tubektomi masih dianggap sebagai prosedur steril yang ampuh tanpa memengaruhi siklus menstruasi.

Tubektomi juga cocok dilakukan bagi pasangan yang sudah tidak lagi berniat menambah momongan secara permanen.

Namun, bagi yang masih menginginkan buah hati di masa mendatang, menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau implan, bisa jadi pilihan yang tepat.

Baca Juga: Nyeri di Payudara, Benarkah Tanda Awal Kanker Payudara? Ini Faktanya

Baca Juga: Patient Safety Day 2020, Pentingnya Melaporkan Efek Samping Obat Kepada Dokter

Baca Juga: Physical Distancing Versi WHO 1 Meter Dikritik Ilmuwan, 'Jarak 2 Meter Adalah yang Paling Aman'

3. Efek samping yang timbul

Selain bermanfaat untuk mencegah kehamilan, beberapa jenis kontrasepsi pun tak luput dari efek samping. Misalnya pada penggunaan kondom dari latex yang bisa menimbulkan alergi pada beberapa wanita. 

Jika mengetahui jenis alergi yang dimiliki, kita bisa menginformasikan kondisi tersebut pada dokter ketika berkonsultasi.

4. Sesuaikan dengan aktivitas

Penggunaan kontrasepsi pun tak jarang membutuhkan resep serta jadwal konsumsi rutin harian.

Untuk itu, kita perlu memastikan apakah penggunaan kontrasepsi tersebut cocok untuk kegiatan sehari-hari.

Jika kita adalah sosok yang pelupa, penggunaan IUD atau suntik KB bisa jadi pilihan. Namun jika kita merupakan sosok yang sibuk tapi disiplin, penggunaan pil KB tetap bisa jadi solusi yang tepat untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga: Obat Diabetes Bisa Picu Penyakit Kardiovaskular, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Iritasi Mata Saat Kemarau, Jangan Sembarangan Pilih Kacamata Hitam

Baca Juga: Minyak Esensial Alami Untuk Aromaterapi, Memperbaiki Kualitas Tidur Hingga Membunuh Kuman

5. Perlindungan tambahan

Di samping memerhatikan efek samping, kita juga perlu mencari kontrasepsi dengan proteksi atau benefit tambahan, sehingga kita bisa mendapatkan dua manfaat dari satu penggunaan kontrasepsi pilihan.

Laman Mayo Clinic menyebut benefit tambahan dari kontrasepsi salah satunya yaitu menekan angka penularan penyakit menular seksual seperti penggunaan kondom, hingga mengobati jerawat lewat kandungan hormon yang ada pada pil KB.

6. Sesuaikan dengan kondisi medis

Hal terpenting dalam penggunaan kontrasepsi yaitu penggunaannya haruslah tepat dan tidak memicu terjadinya komplikasi, terutama jika memiliki riwayat penyakit serius atau komplikasi.

Laman NHS menyebut pola hidup, berat badan, hingga usia juga perlu dijadikan pertimbangan. Jika Anda berusia lebih dari 35 tahun dan memiliki komplikasi, maka penggunaan IUD adalah pilihan yang tepat.

Namun, kita juga tetap bisa menggunakan kontrasepsi hormonal, asalkan mengikuti saran dan anjuran dari dokter.

7. Sesuaikan dengan budget

Jasa konsultasi dan penggunaan kontrasepsi memang telah banyak dilakukan di berbagai tempat.

Namun, tiap kontrasepsi memiliki harga yang bervariasi. Misalnya IUD yang terdiri atas biaya pemasangan dan harga produk, biaya tambahan inilah yang perlu kita pertimbangkan.

Jangan lupa pula kemudahan akses untuk membeli maupun melakukan konsultasi rutin. Pastikan keduanya tidak akan membebani keuangan kita di masa mendatang.

Baca Juga: Penggunaan Gadget di Malam Hari Dapat Menganggu Kualitas Sperma

Baca Juga: Tips Bagi yang Punya Nyeri Punggung, Cukup Atur Posisi Duduk

Baca Juga: Pemeran Black Panther, Chadwick Boseman Wafat Karena Kanker Usus, Gejalanya Mirip Sindrom Iritasi Usus Besar

Jangan lupa pula untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu agar dapat menikmati hasil terbaik dari penggunaan kontrasepsi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL