Find Us On Social Media :

5 Mitos Terapi Pijat, Menyakitkan Tapi Bermanfaat untuk Detox

Mitos seputar terapi pijat

Walau menyakitkan saat dipijat, pijatan itu adalah detox. Sebagian teknik pijat bersifat melepaskan racun dari otot.

Hal ini pun akan mengakibatkan kesakitan, karena tubuh sedang berusaha untuk melepaskan racun ini.

Baca Juga: Batas Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu, Klinik Nakal Bakal Kena Sanksi

Karenanya disarankan minum banyak air putih sebelum dan sesudah dipijat untuk membersihkan tubuh dari racun dengan lebih cepat.

Jika menginginkan teknik pemijatan yang tidak terlalu intens, coba Swedish Massage atau Lomi Lomi.

Lomi Lomi adalah teknik pijat dari Hawaii, di mana terapis akan meminta kita untuk berdoa sebelum dipijat untuk memperoleh keseimbangan.

Dalam prakteknya terapis menggunakan sejumlah tekanan (secara superfisial) untuk mencapai otot seperti getaran, tepukan, remasan, usapan, dan gesekan, untuk melemaskan otot dan melancarkan peredaran darah.

Baca Juga: Kematian Janin Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Fairuz A Rafiq Mengalaminya

Untuk mengurangi rasa sakit seusai dipijat, klita akan diminta mandi dengan air panas atau melakukan sauna.

Meski demikian, bukan berarti tak ada mitos yang beredar soal terapi pijat.

Jika kita menyukai dan sering mendapatkan terapi pijat, penting diketahui lima mitos mengenai hal ini, seperti disampaikan oleh terapis pijat Tracy L. Segall, MSHS, LMT, melansir Intisari-online (20 Desember 2020):

Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman: Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Strain Virus Baru