Find Us On Social Media :

Fakta Menarik Konsumsi Garam dan Tingkat Kematian Akibat Covid-19

Garam, bukan dijauhi tapi dibutuhkan. Namun harus dikonsumsi dengan bijak.

GridHEALTH.id - Bijak Gula Garam Lemak alias #BijakGGL penting untuk diketahui oleh semua orang dan ditaati.

#BijakGGL di sini bukan berarti kita harus mengurangi asupan gula, garam, dan lemak dalam intake atau makanan sehari-hari.

Baca Juga: Penasaran Sebanyak Apa Darah yang Hilang Selama Haid? Ternyata Segini

#BijakGGL di sini artinya kita tidak lebih dan tidak kekurangan asupan gula, garam, dan lemak setiap hari.

Karena gula, garam, lemak penting untuk kesehatan tubuh, termasuk daya tahan terhadap infeksi, juga risko fatal akibat infeksi virus yang menyerang, sepertihalnya virus corona.

Tahukah, tingkat kematian akibat infeksi COVID-19 di China hampir tiga kali lebih rendah daripada di luar China.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Tak Datang Persidangan usai Dinyatakan Positif Covid-19, Hasil Tes Swab PCR Sore Hari Negatif, Benarkah Settingan?

Masyarakat di China dikenal memiliki asupan natrium yang sangat tinggi dibandingkan negara lain di dunia.

Ketahuilah, mengutip PMC, US National Library of Medicine National Institure of Health, dalam artikel ilmiahnya 'Is low sodium intake a risk factor for severe and fatal COVID-19 infection?', corona virus patogen manusia mengikat sel target mereka melalui reseptor enzim 2 receptor (ACE2), yang diekspresikan dalam sel epitel paru-paru, usus, ginjal, dan pembuluh darah.

Baca Juga: Penyandang Diabetes Boleh Makan Kacang, Tapi Begini Cara Makan yang Tepat Agar Kadar Gula Darah Terkontrol

Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa ekspresi jaringan reseptor ACE2 diatur ke bawah sebagai respons terhadap asupan natrium makanan yang tinggi.

Gabungan data eksperimental dan epidemiologis ini membuat peneliti berhipotesis bahwa keseimbangan natrium yang rendah dapat menambah kerusakan sel pada beban virus tertentu.

Baca Juga: Jadi Masalah Kehamilan di Trimester 3, Sujud Bantu Ibu Hamil Memperbaiki Posisi Janin Sungsang

Selain itu dapat meningkatkan risiko pengembangan infeksi Covid-19 yang parah dan fatal.

Jadi, biasa mengonsumsi garam makanan dengan bijak, perubahan yang lebih akut pada keseimbangan natrium juga dapat mempengaruhi ekspresi reseptor ACE2.

Ingat, lehilangan natrium baik karena diare, muntah, atau keringat dapat membuat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi penyakit yang lebih parah atau fatal.

Baca Juga: Obat Untuk Infeksi Covid-19, di Inggris Sudah Dianjurkan dan Disediakan Pemerintah

Karenanya bijaksana dalam asupan garam harian sangat baik bagi pasien Covid-19, juga kita yang sehat di masa pandemi.

Bijaksana dalam asupan garam harian ini penting, sebab jika over alias kelebihan pun justru berbahaya.

Kelebihan garam bisa menimbulkan masalah matabolik, hipertensi salah satunya yang paling berbahaya.

Baca Juga: Bukan Sembarang Jus, 8 Khasiat Ini Akan Dirasakan Tubuh Jika Rutin Minum Jus Wortel

Aopalagi kita tahu, hipertensi merupakan komorbid yang membahayakan bagi pasien Covid-19.

#BijakGGL bukan berarti mengurangi, tapi cukup.

Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Targetkan Maret 2022 Indonesia Capai Herd Immunity

Seberapa banyak maksimal dalam sehari kita mengonsumsi garam? Simak diartikel-artikel GridHEALTH.id di SINI.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL