Find Us On Social Media :

Susu Kambing Sumber Nutrisi Terlupakan dengan Sejuta Khasiatnya, Untuk Bayi Banyak yang Memberikan, Tapi ....

Susu kambing kaya gizi, bahkan beberapa zat gizinya lebih unggul dari susu sapi.

GridHEALTH.id - Susu kambing adalah salah satu susu hewani yang bisa dan banyak dikonsumsi manusia.

Manusia mengonsumsi susu kambing sudah sejak dahulu. Khususnya di daerah yang tidak memungkinkan atau kurang baik mengembangkan ternak sapi dan susu perahnya.

Baca Juga: Susu Almond Pengganti Susu Sapi, Bisa Menurunkan Risiko Sakit Jantung

Susu kambing menjadi susu untuk dikonsumsi manusia tentu ada alasannya.

Dahulu mungkin hanya karena faktor budaya, turun temurun, kebiasaan, damn faktor alam.

Tapi sejatinya susu kambing setelah diteliti oleh ilmuan, ternyata tidak kalah dengan susu hewani lainnya yang populer dikonsumsi manusia saat ini.

Baca Juga: Susu Almond Memiliki 5 Kelebihan dan Kekurangan Sebagai Produk Susu

A. Tziboula-Clarke, in Encyclopedia of Dairy Sciences, 2002, yang dikutip dari sciencedirect.com, mengungkapkan jika ciri penting dari susu kambing adalah rasa 'goaty' yang unik.

Hal ini disebabkan adanya perbedaan fraksi lemak pada susu kambing.

Meskipun komposisi dan terutama posisi dominan trigliserida tidak berbeda dengan susu sapi, konsentrasi asam lemak bebas (free fatty acids) yang lebih besar ditemukan dalam susu kambing.

Dalam susu kambing, free fatty acids ini merupakan sumber utama rasa yang khas.

Baca Juga: Kurangi Konsumsi Susu Harian, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh

Sedangkan menurut M. Guo, in Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition (Second Edition), 2003, dikutip dari laman yang sama menyatakan jika susu kambing mengandung tingkat vitamin A  lebih tinggi daripada susu sapi.

Hal itu dikarenakan, kambing mengubah semua karoten menjadi vitamin A, yang membuat susu berwarna keputihan.

Jadi susu kambing memasok vitamin A dan niasin dalam jumlah yang cukup, serta banyak mengandung thiamin, riboflavin, dan pantothenate, yang konon karena ini bisa untuk anak bahkan bayi.

Baca Juga: Kerap Disepelekan, Timbunan Lemak di Perut Ternyata Bisa Picu Diabetes, Akibatnya Fatal

Tapi susu kambing, sama sepeti halnya susu sapi, kekurangan vitamin C dan D.

Karenanya dua vitamin ini harus ditambah dengan sumber lainnya.

Penting, Susu kambing hanya mengandung 20% asam folat dari susu sapi.

Ketersediaan hayati asam folat dalam susu kambing juga lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi atau susu manusia, sehingga susu kambing harus difortifikasi dengan asam folat untuk makanan bayi agar bayi tidak mengalami anemia.

Mengenai manfaat susu kambing, di laman sciencedirect.com, paparan ilmiah dari Nazli Turkmen, in Nutrients in Dairy and their Implications on Health and Disease, 2017, lebih komplet.

Baca Juga: Kram Menstruasi: Tiga Posisi Tidur Terbaik Untuk Meredakan Nyeri Perut

Menurutnya, susu kambing memiliki berbagai efek bagi kesehatan manusia mengingat kandungan total padatan, lemak, protein, laktosa, mineral, dan vitaminnya.

Selain efek positif pada karakteristik fisik dan sensorik produk susu, lemak susu kambing memberikan daya cerna yang lebih baik dengan ukuran gumpalan lemak kecil dan kandungan asam lemak rantai pendek dan menengah yang tinggi.

Baca Juga: Bentuk Salam Paling Direkomendasikan Selama Pandemi Virus Corona

Susu kambing memiliki jumlah asam linoleat terkonjugasi yang lebih tinggi yang berperan penting dalam stimulasi kekebalan, peningkatan pertumbuhan, dan pencegahan penyakit.

Efek terpenting protein susu kambing adalah efek penyembuhannya terhadap alergi susu sapi, alergi makanan yang paling umum, yang menyebabkan banyak kematian pada bayi.

Selain itu, rasio β-kasein / αs1-kasein (70% / 30%) dari protein susu kambing mirip dengan susu manusia, yang menghasilkan lebih banyak kecernaan dibandingkan dengan susu sapi dalam kaitannya dengan sensitivitas β-kasein yang lebih tinggi terhadap susu.

Baca Juga: Donna Agnesia: Awalnya Pilek dan Pusing, Saat PCR Ternyata Positif Covid-19

Susu kambing pun kaya oligosakarida penting dalam fungsi pelindung flora usus terhadap patogen dan dalam perkembangan otak dan sistem saraf.

Selain jumlah beberapa mineral yang lebih tinggi, yang lebih penting adalah ketersediaan mineral pada susu kambing lebih tinggi daripada mineral pada susu sapi.

Tapi hati-hati, susu kambing untuk dikonsumsi anak apalagi bayi bisa membahayakan.

Melansir National Library of Medicine, dalam sebuah tulisan ilmiah berjudul 'High-protein goat's milk diet identified through newborn screening: clinical warning of a potentially dangerous dietetic practice', disebutkan susu kambing bukan pilihan yang tepat untuk bayi.

Bayi wajib ASI hingga 6 bulan, lalu makanan padat, sambil tetap diberi ASI hingga usia paling tidak dua tahun.

Bilamana karena sebuah alasan kuat, medis dan non medis, ibu tidak bisa memberikan ASI pada bayinya, susu formula bayi adalah alternatif yang paling aman.

Baca Juga: Fakta Posisi Tidur Ibu Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Meninggal Dunia

Terlepas dari rekomendasi, ada kemungkinan bahwa orang tua membuat pilihan nutrisi yang berpotensi berbahaya untuk anak-anak mereka karena kepercayaan budaya atau informasi yang salah tentang nutrisi bayi.

Jika bayi salah mendapatkan nutrisi, ini bisa dilihat dari hipertirosinemia parah dengan tingkat metionin dan fenilalanin yang tinggi, pola yang menunjukkan kerusakan hati yang parah.

Untuk diketahui, disebutkan dalam tulisan ilmiah tersebut, pola asam amino plasma berhubungan dengan pakan susu kambing, karena komposisinya yang sangat berbeda dibandingkan dengan ASI dan susu formula.

Baca Juga: Ikan Sarden Kaleng dengan Ciri Ini Berbahaya dan Tidak Sehat, Jangan Lagi Dikonsumsi!

Jadi, ketika bayi tidak memungkinkan mendapat ASI, jangan asal memberikan makanan pengganti yang belum jelas secara klinis efek dan manfaatnya.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL