Sesak napas terkait Covid-19 biasanya terjadi beberapa hari setelah infeksi awal. Rata-rata, terjadi di antara hari ke-4 dan ke-10 dari perjalanan penyakit. Ini biasanya mengikuti gejala yang lebih ringan, seperti demam ringan, kelelahan, nyeri tubuh.
Rilis yang dikeluarkan oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC) terkait penanganan Covid-19, timbulnya sesak napas, bersama dengan penurunan saturasi oksigen yang tiba-tiba.
Kondisi ini dapat membantu dokter membedakan Covid-19 dari penyakit umum lainnya.
Seberapa umumkah sesak napas dengan Covid-19? Sesak napas sendiri biasanya menyingkirkan Covid-19. Tetapi bila itu terjadi dengan gejala lainnya, seperti demam dan batuk, kemungkinan terkena infeksi SARS-CoV-2 meningkat.
CDC melaporkan, 31 hingga 40% orang dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi telah mengalami sesak napas.
Studi CDC lain tentang kasus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat menemukan bahwa sesak napas terjadi pada sekitar 43% orang dewasa yang bergejala dan 13% anak-anak yang bergejala.
Baca Juga: Bagaimana Virus Bermutasi dan Apa Dampaknya Untuk Vaksin? Ini Penjelasannya
Baca Juga: Faktor Genetik Menyumbang Munculnya Diabetes, Tapi Bisa Dicegah!
Mengapa Covid-19 menyebabkan kesulitan bernapas? Di paru-paru yang sehat, oksigen melintasi alveoli menjadi pembuluh darah kecil di dekatnya yang dikenal sebagai kapiler. Dari sini, oksigen diangkut ke seluruh tubuh.