Ini dapat menghilangkan oksigen dari otak. Jika ini terjadi, kebingungan, kelesuan, dan gangguan mental lainnya dapat terjadi.
Dalam kasus yang parah, jika kadar oksigen turun hingga sekitar 80% atau lebih rendah, terdapat peningkatan risiko kerusakan pada organ vital.
Sesak napas yang terus-menerus merupakan gejala pneumonia yang dapat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).
Ini adalah jenis kegagalan paru-paru yang progresif di mana cairan mengisi kantung udara di paru-paru.
Dengan ARDS, pernapasan menjadi semakin sulit karena paru-paru yang kaku dan berisi cairan semakin sulit mengembang dan berkontraksi.
Baca Juga: WHO Sesalkan Ada Negara Prioritaskan Vaksin Covid-19 Pada Orang Dewasa Sehat
Baca Juga: Dunia Harus Realistis, Akhir Pandemi Covid-19 Bukan di 2021
Dalam beberapa kasus, bantuan pernapasan dengan ventilasi mekanis diperlukan, seperti yang diberikan kepada Rina Gunawan.