GridHEALTH.id - Setiap tanggal 4 Maret kita memperingati Hari Obesitas Sedunia (World Obesity Day), dan hari ini hampir sepertiga dari penduduk dunia kelebihan berat badan.
Dan kini tidak ada satupun negara yang mampu menekan tingkat obesitas dalam tiga dekade terakhir, menurut analisis global baru.
Peneliti menemukan lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia sekarang kelebihan berat badan atau obesitas.
Angka tertinggi terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara, di mana hampir 60% pria dan 65 % wanita memiliki berat badan berlebih.
Amerika Serikat memiliki sekitar 13% populasi orang gemuk, persentase yang lebih besar daripada negara lain. Gabungan Cina dan India memiliki sekitar 15%.
"Ini cukup suram," kata Christopher Murray dari Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, yang memimpin penelitian tersebut pada akhir Desember 2020 lalu.
Ia mengatakan, orang-orang banyak terpaku pada pandemi (Covid-19) tetapi kegemukan adalah pandemi nyata, dimana dalam jangka panjang, korban yang meninggal terkait penyakit akibat kelebihan berat badan jauh lebih banyak.
Baca Juga: Pola Makan Ibu Hamil yang Tak Sehat Bisa Sebabkan Obesitas Pada Anak
Dia dan koleganya meninjau lebih dari 1.700 studi yang mencakup 188 negara selama 20 tahun dari 2000. "Ketika kami menyadari bahwa tidak ada satu negara pun yang mengalami penurunan obesitas yang signifikan, itu memberi tahu dunia betapa sulitnya tantangan ini."
Murray mengatakan ada hubungan yang kuat antara pendapatan dan obesitas. Saat orang semakin kaya, lingkar pinggang mereka juga cenderung membengkak.
Dia mengatakan para ilmuwan telah memperhatikan lonjakan diabetes yang menyertai dan bahwa tingkat kanker yang terkait dengan berat badan, seperti kanker pankreas, juga meningkat.
Laporan baru itu dibayar oleh Bill & Melinda Gates Foundation dan diterbitkan secara online di jurnal Lancet.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun segera membentuk komisi tingkat tinggi yang ditugaskan untuk mengakhiri obesitas pada masa kanak-kanak.
"Anak-anak kita semakin gemuk," kata Dr. Margaret Chan, direktur jenderal WHO, secara blak-blakan saat berpidato pada pertemuan tahunan badan tersebut di Jenewa.
"Beberapa bagian dunia secara harfiah memakan diri mereka sendiri sampai mati," sambung Chan yang mengatakan bahwa tidak lebih dari 5% kalori harian boleh berasal dari gula.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Diumumkan, Polusi Udara Menyebabkan Kematian
Baca Juga: 2 Cara Untuk Kembali Tertidur Setelah Terbangun di Malam Hari
"Modernisasi tidak baik untuk kesehatan," kata Syed Shah, pakar obesitas di Universitas Uni Emirat Arab, yang menemukan angka obesitas telah melonjak lima kali lipat dalam 20 tahun terakhir bahkan di beberapa desa terpencil di Himalaya di Pakistan.
Penelitiannya dipresentasikan minggu ini pada sebuah konferensi di Bulgaria. "Bertahun-tahun lalu, orang harus berjalan berjam-jam jika ingin menelepon," katanya. "Sekarang semua orang punya ponsel."
Shah juga mengatakan penduduk desa tidak lagi harus bergantung pada pertanian mereka sendiri untuk mendapatkan makanan.
“Ada jalan bagi (perusahaan) untuk membawa makanan olahan mereka dan masyarakat tidak perlu menyembelih hewan sendiri untuk diambil daging dan minyaknya,” katanya.
"Tidak ada yang tahu tentang Coke dan Pepsi 20 tahun lalu. Sekarang sudah ada di mana-mana."
Di Inggris, badan pengawas kesehatan independen mengeluarkan anjuran baru pada awal 2021 yang merekomendasikan bahwa orang-orang gemuk dikirim ke kelas penurunan berat badan gratis untuk menurunkan sekitar 3% berat badan mereka.
Itu beralasan bahwa menurunkan berat badan hanya beberapa kilogram meningkatkan kesehatan dan lebih realistis.
Baca Juga: Inovasi Baru 2-in-1 insulin Co-Formulation Bantu Penyandang Diabetes Kelola Gula Darah
Sekitar dua dari tiga orang dewasa di Inggris mengalami kelebihan berat badan, menjadikannya negara paling gemuk di Eropa Barat.
"Ini bukan sesuatu di mana Anda bisa bangun pada suatu pagi dan berkata, 'Saya akan kehilangan 10 kilogram,'" kata Mike Kelly, direktur kesehatan masyarakat badan tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Makan Kacang-kacangan di Usia 40-an Kurangi Risiko Demensia, Studi
Baca Juga: Reaksi Stres Akibat Disuntik Vaksin Covid-19 Bukan KIPI, Kata Dokter
"Itu membutuhkan ketetapan hati dan itu membutuhkan dorongan yang kuat untuk menurunkan berat badan." (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL