Find Us On Social Media :

Test SWAB 30 Juta Rupiah, Gunakan Dana Bansos Covid-19 Terungkap

Korupsi dana bansos, ada anggaran untuk test SWAB Covid-19 pimpinan sebesar 30 juta rupiah.

GridHEALTH.id - Bisa jadi inilah test SWAB Covid-19 termahal.

Test SWAB Covid-19 termahal ini terungkap karena penyelidikan kasus korupsi dana bansos Covid-19.

Baca Juga: Rina Nose: Awalnya Demam Karena Tersedak Nasi, Saat PCR Ternyata Positif Covid-19

Dalam kasus korupsi ini pun artis dang dut Cita Cita terseret, karena menerima uang dari hasil korupsi dana bansos Covid-19.

Kasus dana basos Covid-19 yang dikorupsi oleh mantan Mensos Juliari Peter Batubara, yang berasal dari PDI Perjuangan kini tengah masuk dalam persidangan

Dana korupsi Bansos Covid-19 ini berasal dari fee perusahaan penyedia bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Sosial Matheus Joko Santoso saat menjadi saksi di persidangan dengan dua terdakwa penyuap mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, yakni Harry Van Sidabukke dan Ardian Iskandar Maddanatja, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (8/3/2021), uang tersebut sebanyak Rp 14,7.

Baca Juga: USG Bukan Hiburan, Tapi Alat Pemeriksaan Medis yang Ada Efek Sampingnya, Pemeriksaan Kehamilan Cukup USG 2-D

Nah, dari uang sebanyak itu, Joko menyebutkan 8,4 miliar diberikannya kepada Pak Menteri,  Juliari Peter Batubara, melalui Pak Adi.

Adi adalah Adi Wahyono, seorang Kabiro Umum Sekretariat Jenderal Kemensos.

Sekaligus Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja Kantor Pusat Kemensos 2020, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos Covid-19.

Kini Joko dan Adi juga berstatus tersangka di kasus dugaan suap bansos penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek di 2020.

Adapun ricncian penggunaan dana bansos yang dikorupsi begitu banyak itu, adalah sebagai berikut, salah satunya untuk biaya test Covid-19 pimpinan kemensos sebesar 30 jura rupiah;

Baca Juga: Tiba-Tiba WHO Puji Kepemimpinan Indonesia Soal Vaksin Covid-19, Ini Pesannya

1. Kepada Adi Wahyono untuk keperluan mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara sebesar Rp 8,4 miliar.

2. Kepada Adi Wahyono sebesar Rp 1 miliar.

3. Kepada Pepen Nazaruddin (Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementrian Sosial) Rp 1 miliar.

Baca Juga: Fakta, Minum Air Dingin Tidak Akan Membekukan Lemak di Tubuh

4. Karo Perencanaan Kemensos Adi Karyono sebesar Rp 550 juta namun sudah dikembalikan pada 25 November 2020.

5. Karopeg Kemensos Amin Raharjo sebesar Rp 100 juta.

6. Sunarti (Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos) sebesar Rp 100 juta

7. Robin (tim bansos) Rp 300 juta.

8. Yogi tim bansos Rp 300 juta.

9. Iskandar Rp 250 juta 10. Rizki Kemensos Rp 350 juta 11. Firman tim bansos Rp 250 juta 12. Reinhan Rp 70 juta.

13. Pembelian 10 buah ponsel senilai total Rp 140 juta kepada pimpinan Kemensos.

Baca Juga: Beragam Nutrisi Berikut Ini Wajib Dikonsumsi Ibu Selama Menjalani Kehamilan

14. 3 unit sepeda Brompton untuk Sekjen Kemensos Hartono Laras senilai Rp 120 juta.

15. Untuk operasional BPK Rp 1 miliar yang diberikan melalui Adi.

16. Pembayaran hotel biro humas Rp 80 juta.

17. Pembayaran tes swab Covid-19 pimpinan Kemensos Rp 30 juta.

18. Seragam baju tenaga pelopor Rp 80 juta.

Baca Juga: Inilah Aneka Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Setiap Hari, Bisa Bikin Sakit

19. Pembayaran kegiatan Mesuji, Lampung Rp 100 juta.

20. Pengerahan tenaga pelapor untuk monitoring gudang Rp 80 juta.

21. Pembayaran makan minum rapat pimpinan mulai awal hingga akhir Rp 100 juta.

22. Pembayaran makan minum tim bansos relawan dan tim pantau Rp 200 juta.

23. Pembayaran sapi Rp 100 juta.

24. Pembayaran artis Cita Citata, untuk kegiatan rapat di Labuhan Bajo Rp 150 juta.

Baca Juga: Catat, Ini Cara Mendapatkan Vaksin Lansia Gratis di Jakarta Secara Drive Thru

25. Sewa pesawat carter persawat Labuan Bajo Rp 270 juta.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dalam Sidang, Terungkap Aliran Dana Fee Bansos: untuk Juliari, Cita Citata, hingga Pembelian Brompton"