GridHEALTH.id - Mengandung berbagai macam vitamin dan mineral, mengurangi tekanan darah tinggi, menurunkan risiko penyakit jantung dan melindungi dari kanker, sebuah jeruk sitrus mempunyai banyak manfaat daripada yang kita sadari.
Meskipun berasal dari Asia Pasifik, termasuk Asia Selatan dan Tenggara serta Australia, buah jeruk kini ditanam di seluruh dunia.
Jeruk, jeruk keprok, pomelo, jeruk bali, lemon dan limau adalah anggota keluarga jeruk. Mereka dibudidayakan dalam jumlah besar di seluruh dunia tidak hanya karena manis, tajam dan berair tetapi juga untuk manfaat kesehatannya.
Dalam hal kesehatan, buah jeruk sebenarnya memberi kita lebih dari vitamin C. Buah jeruk kaya akan flavonoid yang telah terbukti menghambat pertumbuhan kanker serta fitokimia dan berbagai vitamin dan mineral lainnya.
Jika kita mengambil jeruk sitrus sebagai contoh utama keluarga ini, satu buah jeruk mengandung lebih dari 170 fitokimia berbeda dan lebih dari 60 flavonoid.
Aspek penting jeruk yang perlu dipertimbangkan, bagaimanapun, adalah kematangannya. Jeruk harus dipetik pada puncak kematangannya karena tidak seperti beberapa buah lainnya, jeruk tidak matang atau meningkat kualitasnya setelah dipetik.
Baca Juga: Terapi Jeruk Nipis Bukan Cuma Airnya, Kulitnya Juga Bermanfaat Untuk Mengatasi Ketombe di Rambut
Baca Juga: Pada Penyandang Diabetes Tipe 1, Menstruasi Dapat Mempengaruhi Kebutuhan Insulin
Jeruk mulai kehilangan air dan kandungan vitaminnya segera setelah dipetik, jadi sebaiknya segera dikonsumsi.
Selain itu, jeruk sebaiknya disimpan baik di lemari es atau pada suhu ruangan tanpa terpapar sinar matahari langsung.
Kedua teknik penyimpanan ini tidak mengubah umur simpan buah, yaitu sekitar dua minggu, dan keduanya memungkinkan buah mempertahankan jumlah vitamin yang hampir sama persis.
Namun, jangan membungkusnya dengan kantong plastik, biarkan terbuka agar tidak berjamur.
Jeruk mengandung kalori ringan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat mencoba mendapatkan serat, vitamin, dan antioksidan dari mereka.
Ia tidak mengandung lemak dan mengandung hampir 100%dari dosis harian vitamin C. Jeruk juga seperti suplemen B-Kompleks, karena mengandung thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, asam folat dan asam pantotenat.
Selain itu, kandungan elemen esensial mereka adalah sumber kalium, fosfor, magnesium, mangan, selenium, dan tembaga.
Baca Juga: Algoritma Instagram Menggiring Kesalahan Informasi Terkait Vaksin Covid-19, Studi
Baca Juga: Ini Dia Tiga Cara Untuk Mendapatkan Tidur Nyenyak Berkualitas
Seperti yang disebutkan di awal, buah jeruk lebih dari sekadar vitamin dan mineral. Para peneliti baru-baru ini mengaitkan kekuatan penyembuhan jeruk dengan senyawa fitokimianya, yang sebelumnya tidak kita sadari.
Senyawa khusus ini termasuk flavonoid seperti hesperetin, naringenin, antosianin, dan asam hidroksinamatik.
Ketika senyawa ini dipelajari, sifat antioksidan dan manfaat kesehatan yang signifikan ditemukan, terutama di antara hesperentin dan naringenin, yang dianggap paling penting.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hesperentin dan naringenin membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Selain efek tersebut, mereka juga menunjukkan sifat anti-inflamasi yang kuat. Namun yang mengejutkan, penelitian telah menunjukkan bahwa senyawa ini lebih banyak ditemukan pada daging buah putih dan kulit buah ini daripada di bagian tengahnya yang berbentuk cair.
Jadi, sekarang diketahui bahwa makan jeruk lebih bermanfaat dari sekedar minum jus! Dapatkan serat dan nutrisi fitokimia dengan memakannya bersama kulit dan ampasnya.
Menurunkan kolesterol sangat penting mengingat makanan dan lingkungan nutrisi kita saat ini.
Baca Juga: Ini Dia Tiga Cara Untuk Mendapatkan Tidur Nyenyak Berkualitas
Baca Juga: Usia Berapa Anak Memulai Toilet Training? Ini Kata Psikolog Anak
Faktanya, sebuah studi oleh para peneliti AS dan Kanada yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa senyawa dalam kulit jeruk dapat menurunkan kolesterol seefektif obat statin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika hewan diberi makanan yang mengandung jeruk flavonoid tangeretin, hesperidin, dan naringin, kadar VLDL dan LDL - dua jenis kolesterol jahat - berkurang masing-masing sebesar 19-27% dan 32-40%.
Meskipun demikian, daging buah putih yang terlepas saat kita mengupas kulit jeruk, yang biasanya kita buang, sama berharganya dengan industri obat anti-kolesterol bernilai miliaran dolar.
Tetapi mereka yang lebih menyukai jus jeruk, sebuah studi oleh peneliti Italia yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa segelas jus jeruk secara harfiah lebih bermanfaat daripada tablet suplemen vitamin C.
Ini dibuktikan ketika para peneliti memberi tujuh subjek tes sehat tiga minuman berbeda: Jus jeruk darah yang mengandung 150 miligram vitamin C, air yang diperkaya yang mengandung 150 miligram vitamin C dan larutan gula dan air yang tidak mengandung vitamin C.
Baca Juga: Kurang Tidur Dapat Menurunkan Sistem Imunitas dan Memperpendek Umur
Baca Juga: Waspada, Diabetes Bisa Menyebabkan Infeksi Jamur Pada Vagina Wanita
Mereka menganalisis kerusakan DNA dan menemukan bahwa setelah minum jeruk jus, kerusakan DNA 18% lebih sedikit setelah tiga jam dan 16% lebih sedikit setelah 24 jam.
Namun, tidak ada perlindungan terhadap kerusakan DNA yang ditemukan setelah meminum minuman yang diperkaya vitamin C atau minuman gula dan air.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL