Find Us On Social Media :

Mencukur Bulu Kemaluan yang Tepat dan Direkomendasikan oleh Medis

Mencukur bulu kemaluan yang direkomendasikan.

GridHEALTH.id - Mencukur bulu kemaluan selain bisa untuk estetika, juga kesehatan, walau medis tidak menganjurkannya untuk sebuah perawatan rutin.

Namun demikian, jika ingin mencukur bulu kemaluan, ada cara yang direkomendasikan medis.

Baca Juga: Jangan Cukur Rambut Kemaluan Wanita, Risikonya Tak Seindah Apa yang Kita Lihat

Hal ini tidak lain supaya aman saat proses mencukur, dan sehat saat proses mencukur juga setelahnya.

Bagaimana caranya? Melansir Center of Young Woman's Health (29 April 2019), dalam artikelnya yang berjudul 'Removing Pubic Hair', disbeutkan;

Mencukur rambut kemaluan, setelahnya bisa menjadi lebih tebal adalah sebuah mitos.

Tapi ingat, setelah dicukur area genital akan terasa gatal dan berduri karena kulit di area ini sangat sensitif.

Nah, untuk mencukur dengan cara cukurseperti mencukur rambut kepala, perlu membeli peralatan yang bagus seperti: gunting, pisau cukur, krim atau gel cukur, atau pisau cukur listrik.

Pastinya, buat plan mencukur setiap beberapa hari.

Baca Juga: Ouw... Ternyata Bulu Ketiak Pelindung Kelenjar Getah Bening Dari Racun dan Zat Kimia, Pantesan Ussy Sulistiawaty Percaya Diri Pamer Bulu Ketiak

Bagaimana dengan menggunakan obat penghilang rambut/bulu yang dijuak bebas?

Obat penghilang bulu atau krim penghilang rambut yang dijual bebas tidak menimbulkan rasa sakit.

Tetapi penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua "obat penghilang" aman digunakan pada vulva atau "garis bikini".

Pastikan membaca label produk terlebih dahulu untuk memastikan aman digunakan pada vulva, dan ikuti petunjuk secara tepat dan teratur.

Jangan tinggalkan krim lebih lama dari petunjuk yang tertulis. Jika menemukan adanya kemerahan, bengkak, atau ruam, itu bisa berarti hejala alergi terhadap obat penghilang rambut yang digunakan.

Bisa juga menggunakan metode waxing.

Ini asadalah sebuah metode lapisan tipis lilin cair hangat dioleskan pada rambut yang ingin dihilangkan.

Baca Juga: 5 Hal Ini yang Harus Perempuan Lakukan Untuk Menjaga Kesehatan Mental

Selanjutnya, bahan seperti kain tipis ditempatkan di atas lilin tersebut sebelum mengeras.

Beberepa saat kemudian, setelah lilin mengeras, kain diangkat. Maka terangkatlah semua rambut/bulu-bulu tersebut.

Waxing berbeda dengan metode penghilangan rambut lainnya karena rambut dicabut dari akar sehingga tidak tumbuh kembali dengan cepat.

Baca Juga: Tiga Cara Mengatasi Asam Urat di Rumah, Mudah dan Murah Tanpa Obat

Jika memutuskan untuk menghilangkan bulu kemaluan menggunakan metode waxing, sebaiknya lakukan di salon atau spa yang menawarkan waxing sebagai bagian rutin dari layanan mereka.

Karena tidak mudah melakukan waxing di daerah kemaluan sendiri.

Jika wax terlalu panas, kulit bisa terbakar.

Ingat, jangan pernah bercukur sebelum waxing.

Cara lainnya yang canggih, mencukur bulu kemaluan dengan laser.

Seperti namanya, menghilangkan bulu kemaluan dengan sinar laser menembus kulit untuk menghancurkan folikel rambut.Hingga akhirnya rambut rontok.

Hasil laser pada are kemaluan tidak akan sama pada semua orang.

Baca Juga: Catat, Inilah 3 Makanan Sehat yang Harus Dikonsumsi Penyandang Diabetes Setiap Hari

Beberapa orang mungkin melihat kemerahan sementara dan bengkak setelah perawatan.

Untuk bisa menghilangkan bulu kemaluan secara klimis, butuh 6 sesi atau lebih. Terkadang itu mungkin tidak berhasil.

Cara lainnya yang direkomendasikan, menghilangkan bulu kemaluan dengan elektrolisis.

Elektrolisis adalah satu-satunya metode penghilangan rambut yang menghilangkan rambut secara permanen.

Baca Juga: Manfaat Melon Untuk Ibu Hamil, Atasi Sembelit Hingga Cegah Anemia

Elektroda berbentuk jarum digunakan untuk menghancurkan akar rambut.

Perawatan biasanya seminggu sekali atau setiap minggu selama sekitar satu tahun untuk menghilangkan semua akar rambut sepenuhnya.

Setiap sesi dapat berlangsung selama 15-60 menit dan biayanya dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan faktor lainnya.

Ingat, baiknya melakukan itu semua harus oleh tenaga kesehatan terlatih, seorang dokter kulit tentunya.(*)

Baca Juga: Tanpa Terapi Antiretroviral, Pria Ini Jadi Orang Kedua di Dunia yang Bisa Sembuh Dari HIV

#berantasstunting

#HadapiCorona

#BijakGGL