Pertama, ada peregangan fisik pada kulit yang terjadi selama kehamilan (dan pada periode lain peningkatan berat badan yang cepat seperti masa remaja).
Sementara kulit beradaptasi dengan gerakan terus menerus dengan mengembang dan mengerut. Selama periode ini kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri.
Saat tubuh mengembang lebih cepat dari pada kulit yang menutupinya, kulit akan retak Bekas luka yang dihasilkan dari retakan nilah yang kita kenal sebagai stretch mark.
Faktor kedua, yang masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli, melibatkan pelapisan dasar kulit oleh peningkatan kadar hormon dalam kehamilan.
Baca Juga: Mujarab, Penghilang Stretch Mark Saat Hamil dan Pasca Melahirkan
Bersama-sama, hormon ini menarik lebih banyak air ke dalam kulit, yang melemaskan ikatan antara serat kolagen.
Hal ini mempermudah kulit untuk retak saat diregangkan dan untuk membentuk stretch mark.
Tapi jangan khawatir, stretch mark bisa dicegah dengan beberapa cara berikut ini. Inilah yang dapat dilakukan untuk mencegah stretch mark dilansir dari americanpregnancy.org.
1. Mengonsumsi makanan kaya kolagen