GridHEALTH.id - Pada masa kehamilan, ibu hamil akan sering kali mengalami stretch mark pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Stretch mark terjadi ketika tubuh kita tumbuh lebih cepat dari kemampuan kulit. Hal ini menyebabkan serat elastis tepat di bawah permukaan kulit pecah, sehingga menimbulkan stretch mark.
Pertumbuhan janin di dalam perut ibu membuat kulit meregang. Kondisi ini tersebut dapat membuat kita mengalami stretch mark, terutama di perut dan payudara, dua area yang tumbuh paling banyak. Stretch mark juga bisa muncul di paha, bokong, dan lengan atas.
Tanda tersebut sering kali mulai berwarna kemerahan atau ungu, tetapi setelah kehamilan secara bertahap berubah menjadi putih atau abu-abu.
Baca Juga: Saat Haid Dilarang Menggaruk Kulit Karena Bakal Stretch Mark, Ini Penjelasan Ahli
Dilansir dari webmd.com dalam artikel The Truth About Pregnancy Stretch Marks (15/09/15), para ahli mengatakan bahwa wanita dengan berat badan yang sehat harus menambah berat badan 10-12 kilogram.
“Bukan ide yang buruk untuk tidak hanya mencoba untuk tetap dalam kisaran itu tetapi juga mendapatkan keuntungan secara perlahan dan mantap, dibandingkan dengan percepatan yang cepat,” kata Mary Lupo, MD, seorang profesor klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Universitas Tulane.
Dengan kata lain, dalam hal stretch mark, seberapa cepat kita meraih keuntungan sama pentingnya dengan seberapa banyak yang diperoleh.
Dilansir dari americanpregnancy.org dalam artikel americanpregnancy.org (19/01/13), penyebab stretch mark kehamilan berasal dari dua faktor, salah satunya unik pada masa kehamilan.
Pertama, ada peregangan fisik pada kulit yang terjadi selama kehamilan (dan pada periode lain peningkatan berat badan yang cepat seperti masa remaja).
Sementara kulit beradaptasi dengan gerakan terus menerus dengan mengembang dan mengerut. Selama periode ini kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri.
Saat tubuh mengembang lebih cepat dari pada kulit yang menutupinya, kulit akan retak Bekas luka yang dihasilkan dari retakan nilah yang kita kenal sebagai stretch mark.
Faktor kedua, yang masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli, melibatkan pelapisan dasar kulit oleh peningkatan kadar hormon dalam kehamilan.
Baca Juga: Mujarab, Penghilang Stretch Mark Saat Hamil dan Pasca Melahirkan
Bersama-sama, hormon ini menarik lebih banyak air ke dalam kulit, yang melemaskan ikatan antara serat kolagen.
Hal ini mempermudah kulit untuk retak saat diregangkan dan untuk membentuk stretch mark.
Tapi jangan khawatir, stretch mark bisa dicegah dengan beberapa cara berikut ini. Inilah yang dapat dilakukan untuk mencegah stretch mark dilansir dari americanpregnancy.org.
1. Mengonsumsi makanan kaya kolagen
Serat kolagen dan elastin di kulit diperlukan untuk menjaga kulit yang tumbuh dengan cepat tetap kencang.
Semakin kuat serat tersebut, semakin kecil kemungkinannya untuk pecah dan meninggalkan bekas peregangan.
Oleh karena itu, masuk akal untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin E dan C, seng dan silika, yang membantu membentuk kolagen.
Baca Juga: Cara Aman Konsumsi Ikan dan Kerang untuk Ibu Hamil, Sumber Asam Lemak Omega 3
Vitamin C, khususnya, merupakan antioksidan penting yang membantu melindungi jaringan dari kerusakan.
Vitamin B2 (Riboflavin) dan B3 (Niacin) juga dikatakan membantu mempromosikan dan menjaga kesehatan kulit.
Minum air yang cukup (kurang lebih 2 liter sehari) sangat penting untuk membantu memperkuat dan memperbarui kulit.
2. Melakukan olahraga ringan
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga khusus ibu hamil juga dapat membantu mencegah stretch mark dan juga meningkatkan sirkulasi, yang membuat kulit elastis dan lebih mampu meregang saat tumbuh.
Baca Juga: Ketahui Kesalahan Saat Menggunakan Test Pack di Rumah, Bisa Jadi Hasilnya Tak Efektif
Sirkulasi yang membaik ini juga mengurangi kemungkinan varises dan pergelangan kaki bengkak saat hamil.
3. Menggunakan krim/salep khusus pencegah stretch mark
Selain memastikan kulit tetap kenyal dengan mengonsumsi makanan yang tepat dan berolahraga yang cukup, kita boleh menggunakan produk yang memang khusus untuk menyamarkan stretch mark.
Dengan mengoleskan produk tersebut dua kali sehari sejak trimester pertama selama kehamilan, kulit kita akan tetap terhidrasi dengan baik dan lkulit yang meregang tidak akan menimbulkan bekas retakan yang terlihat.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL