GridHEALTH.id - Ahli jantung saya mengatakan saya perlu mengendalikan tekanan darah tinggi atau hipertensi saya untuk menghindari kemungkinan penyakit ginjal.
Dia berkata bahwa saya mungkin harus minum obat selama sisa hidup saya, bahkan jika saya mengubah pola makan dan mulai berolahraga.
Saya benci memikirkan pengobatan jangka panjang. Tapi benarkah tekanan darah tinggi tidak bisa disembuhkan?
Hipertensi atau darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada di atas kisaran normal 130/80 mmHg.
Seseorang dikatakan memiliki penyakit darah tinggi apabila hasil cek tensinya tiga kali berturut di atas ambang batas normal dalam rentang waktu tiga bulan.
Melansir Emedicine Health, penyakit darah tinggi tidak bisa sembuh ,bahkan perlu dikendalikan seumur hidup.
Baca Juga: Termasuk Komorbid Covid-19, Penyandang Hipertensi Perlu Waspada
Baca Juga: Studi, Jerawat Jadi Gejala Umum PCOS Pada Wanita, Ini Kaitannya
Pengendalian hipertensi seumur hidup akan meminimalkan risiko terkena serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan berbagai penyakit lainnya.
Tidak seperti penyakit lain di mana obat diminum hanya dalam waktu singkat, obat tekanan darah tinggi biasanya diharapkan diminum seumur hidup individu.
Meskipun demikian, perubahan gaya hidup yang signifikan dapat menurunkan level tekanan darah menjadi normal, meskipun pengelolaan penyakit ini tetap harus dilanjutkan.
Berikut beberapa tip yang mungkin dapat membantu kita meminimalkan pengobatan, tentunya di bawah pengawasan dokter.
- Makan makanan bergizi rendah lemak
Institut Jantung, Paru-paru dan Darah Nasional NIH menguraikan diet DASH, yang digambarkan sebagai "pola makan yang fleksibel dan seimbang yang membantu menciptakan gaya makan yang sehat untuk jantung dalam hidup."
- Berolahragalah secara teratur
Aktivitas fisik mengurangi kolesterol total dan kolesterol jahat (low density lipoprotein atau LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (high density lipoprotein atau HDL).
Baik American Heart Association (AHA) dan U.S. Surgeon General merekomendasikan 30 menit aktivitas fisik hampir setiap hari dalam seminggu.
Baca Juga: Diabetes, Kebiasaan Buruk yang Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Kurang Tidur Bisa Bikin Mood Berantakan
Aktivitas fisik meliputi banyak aktivitas sehari-hari seperti membersihkan rumah, menyapu rumput, dan berjalan kaki.
Sumber aktivitas lain yang memungkinkan dapat mencakup menggunakan tangga sebagai ganti lift atau eskalator, berjalan untuk suatu tugas alih-alih mengendarai mobil, dan berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas sosial seperti menari.
- Kurangi asupan garam (natrium)
Baca label makanan agar tahu kandungan garamnya sebelum membeli produk di toko bahan makanan atau makan di restoran cepat saji, dan hindari menambahkan garam pada makanan.
- Pertahankan berat badan yang sehat
Jika kelebihan berat badan atau obesitas, cobalah menurunkan berat badan. Bahkan sedikit saja penurunan berat badan dapat membuat perbedaan besar dalam menurunkan atau mencegah tekanan darah tinggi.
Kita harus membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.
Crash or fad diet tidak membantu dan mungkin berbahaya. Beberapa obat penurun berat badan juga membawa risiko besar dan bahkan dapat meningkatkan tekanan darah, dan sangat berhati-hati dalam menggunakan obat ini.
- Berhenti merokok dan minum alkohol
- Dapatkan penilaian kesehatan rutin dan skrining tekanan darah
Baca Juga: Kurangi Asupan Gula, Cara Alami Untuk Menurunkan Risiko Kanker Hati
Baca Juga: Waspada, Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Hati Karena Alasan Ini
- Minum obat tekanan darah sesuai petunjuk, bahkan jika merasa baik-baik saja
- Suplemen makanan dan pengobatan serta terapi alternatif terkadang direkomendasikan untuk tekanan darah tinggi
Contohnya termasuk vitamin, bawang putih, minyak ikan, L-arginin, kedelai, koenzim Q10, herbal, fitosterol, dan terapi khelasi.
Meskipun zat ini mungkin bermanfaat, sifat pasti dari manfaatnya tidak diketahui. Studi ilmiah tidak menghasilkan bukti bahwa terapi ini menurunkan tekanan darah atau mencegah komplikasi tekanan darah tinggi.
Sebagian besar zat ini tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis sedang. Kebanyakan orang bisa meminumnya tanpa masalah.
Bicaralah dengan dokter jika mempertimbangkan salah satu perawatan ini. Mengganti terapi ini dengan terapi medis yang telah terbukti menurunkan tekanan darah dan risiko komplikasi dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Ingat, meskipun mungkin jawabannya tgidak menyenangkan, tetap berpegang pada obat yang disarankan dokter sangat membantu kita mengontrol tekanan darah.
Baca Juga: Penelitian Membuktikan Anak dengan Diabetes Memiliki Gangguan Mood
Baca Juga: Urine Jernih Bukan Terhidrasi dengan Baik, Tapi Gangguan Penyakit
Tekanan darah tinggi yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik merupakan faktor risiko utama serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itulah mengapa tekanan darah tinggi disebut sebagai "silent killer". (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL