”Itu kan ada tahapan-tahapannya, diikuti saja. Ini ramai banget, ada yang dukung BPOM-lah, ada yang dukung Pak Terawan lah,” imbuhnya.
"Saya mendukung penelitiannya, risetnya, saya mendukung segala upaya penelitian untuk penanganan Covid-19," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, siapa pun boleh mengembangkan penelitian terkait treatment untuk penyembuhan Coid-19.
"Ini kan penelitian, siapa pun silakan membuat vaksin sendiri. Tapi progres yang saat ini kelihatan adalah salah satunya vaksin merah putih, meskipun mungkin baru 2022 selesai. Kalau vaksin Nusantara kan dari sel dendritic," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, Indonesia harus menjaga tren penurunan kasus Covid-19. Jangan sampai, Indonesia mengalami penambahan kasus seperti yang terjadi di India atau berbagai negara lainnya.
Baca Juga: Ibu Kandung dan Ayah Tiri Siksa Bocah 2 Tahun Hingga Tewas Dalam Ritual Klenik Pengusiran Roh Jahat
Mengenai hal itu, dalam nota kesepahaman antara Kemenkes, BPOM, dan KSAD pun sudah dijelaskan, 'Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2' yang ditandatangani pada Senin (19/4/2021) lalu itu disebutkan bahwa vaksin Nusantara yang saat ini prosesnya tengah berlanjut di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta merupakan penelitian berbasis sel dendritik untuk Covid-19.
maka dari itu diputuskan bahwa pengembangan vaksin Nusantara bukan uji klinis vaksin untuk dimintakan izin edar oleh BPOM.
Baca Juga: Jangan Anggap Enteng Kesemutan, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius