Find Us On Social Media :

Perawat Dibakar Hidup-hidup di Malang Alami Luka Bakar 60 Persen, Seperti Ini Kondisi Penderita Luka Bakar Parah

Polisi janji ungkap kasus pembakaran perawat di Malang dalam 1-2 hari kedepan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

GridHEALTH.id - Masih ingat kasus seorang perawat di Malang yang dibakar hidup-hidup?

Kini kasusnya sudah menemukan titik terang.

Malah Polisi berjanji akan mengungkapnya dalam waktu satu sampai dua hari kedepan.

Kasus perawat dibakar hidup-hidup ini terjadi bulan lalu, tepatnya Senin (3/5/2021).

Korban yang bernama lengkap Eva Sofiana Wijayanti, warga Dusun Ngembul RT 2 RW 3 Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, dibakar hidup-hidup pria tak dikenal.

Sebab saat kejadian, saat Eva sedang beristirahat di Klinik Bunga Husada, tempatnya bekerja, setelah shift pagi.

Baca Juga: Kabar Sedih dari Najwa Sihab, Gangguan Usus Seperti Dikabarkannya Apakah IBD alias Radang Usus?

Tiba-tiba seorang pria misterius menghamipirnya dengan mengendarai sepeda motor merah, yang kini sudah teridentifikasi warna dan tipenya.

Lalu pria tersebut menghampiri Eva sambil menyiramkan cairan dalam botol ke wajahnya.

Cairan dalam botol tersebut diduga adalah BBM jenis pertalite, yang langsung dengan cepat dibakarnya.

Karuan saat itu sekejap mata perawat Eva wajah dan tubuhnya terbakar api.

Pelaku dengan cepat meninggalkan lokasi kejadian.

Sekarang Eva masih dirawat di rumah sakit lantaran mendapat luka bakar 60 persen di bagian wajah, dada, dan tangannya.

Baca Juga: Mengatasi Rambut Rontok yang Bikin Stres dengan Cara Rumahan Sederhana

Mengenai luka bakar, hal yangharus kita ketahui, dilansir dari my.clevelandclinic.org berjudul "Burns Management and Treatment" (24/8/2020), disebutkan bahwa setidaknya ada tiga tingkatan derajat luka bakar, yakni ringan, sedang dan parah.

Baca Juga: Masyarakat Nekat Mudik, DPR Ingatkan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Paska Lebaran

1. Luka Bakar RinganLuka bakar tingkat pertama dan kedua yang menutupi kurang dari 10% tubuh dianggap ringan dan jarang memerlukan rawat inap.Dalam penangananna yang pertama luka bakar pada tahap ini cukup dengan mengalirkan air dingin ke area luka namun jangan menggunakan es.Kemudian, jika luka bakar disebabkan sinar matahari, oleskan gel lidah buaya. Sedangkan untuk luka bakar termal seperti disebabkan oleh api, cairan panas, atau bahan kimia dianjurkan mengoleskan krim antibiotik yang diresepkan dokter dan tutupi sedikit dengan kain kasa.Selain itu, jika perlu konsumsi obat pereda nyeri.2. Luka Bakar SedangLuka bakar derajat dua yang menutupi sekitar 10% tubuh diklasifikasikan sebagai luka bakar sedang.Luka bakar di tangan, kaki, wajah, atau alat kelamin dapat berkisar dari sedang hingga parah.

Baca Juga: Ciri Seseorang Menderita Diabetes, Lihat 12 Tanda Ini di Kulitnya

Perawatan untuk luka bakar derajat dua ini sebenarnya serupa dengan yang ringan.Dokter mungkin meresepkan krim antibiotik yang lebih kuat untuk membunuh bakteri.Mengangkat area yang terbakar juga bisa mengurangi rasa sakit dan bengkak.3. Luka Bakar ParahLuka bakar derajat tiga yang menutupi lebih dari 10% bagian tubuh dianggap parah. Seperti dialami perawat yang dibakar hidup-hidup di Malang.

Korban, Eva Sofiana Wijayanti, mengalami luka bakar 60 persen.Luka bakar derajat tiga bisa mengancam nyawa dan seringkali membutuhkan tindakan operasi pencangkokan kulit.Cangkok kulit menggantikan jaringan yang rusak dengan kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak terluka lainnya.

Baca Juga: Alat Rapid Ilegal Ditemukan di Semarang, Didistribusikan di Rumah Sakit Maupun Klinik

Area tempat cangkok kulit diambil umumnya sembuh dengan sendirinya.Jika orang tersebut tidak memiliki cukup kulit yang tersedia untuk pencangkokan pada saat cedera, sumber cangkok sementara dapat berasal dari donor yang sudah meninggal atau sumber buatan tetapi ini pada akhirnya perlu diganti oleh kulit orang tersebut.Perawatan juga termasuk cairan ekstra (biasanya diberikan secara intravena, dengan infus) untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan mencegah syok dan dehidrasi.Mengenai kasus Eva Sofiana Wijayanti ini, menurut Ajun Komisaris Polisi (AKP) Donny K Baralangi, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang, menyebut ada dua kemungkinan status terduga pelaku.

Pertama, pelaku dan korban saling mengenal. Kedua, pelaku adalah orang suruhan.

Baca Juga: 350 Juta Orang di Bumi Alami Depresi, Padahal 'Obatnya' Semudah Ini

"Antara saling kenal atau orang suruhan. Antara dua ini," kata Donny, melalui sambungan telepon, pada Rabu (5/5/2021), yang dikutip dari Kompas.com.

Sedangkan menurut Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar, Dilansir dari TribunJabar.id, pihaknya telah mengantongi ciri-ciri pelaku setelah memeriksa keterangan dari empat saksi.

"Empat saksi di antaranya saksi yang menemukan korban 2 orang, saksi yang ada di luar area kejadian."

"Begitupun saksi korban juga kita lakukan pemeriksaan," kata Hendri saat dikonfirmasi, pada Rabu (05/5/2021), dikutip dari TribunJabar.id.

Jadi menurutnya, pelaku pembakaran Eva adalah seorang pria bertubuh kurus, mengendarai motor matic berwarna merah.

Baca Juga: Jika Hasil TestPack Pada Pria Positif Itu Pertanda Kanker Testis, Lucinta Luna Sudah Umumkankan Kehamilannya

"Kita juga sudah mengecek beberapa CCTV yang ada di TKP, sudah terlihat kendaraan apa yang digunakan pelaku."

"Tapi kami belum jelas melihat plat kendaraan, tapi insyaallah 1 sampai 2 hari ini akan kita ungkap," jelasnya.(*)