Find Us On Social Media :

Saran Dokter, Aturan Olahraga Aman untuk Penyandang Hipertensi

Penyandang hipertensi atau tekanan darah tinggi wajib mengukur tekanan darahnya sebelum memulai olahraga.

GridHEALTH.id - Penyandang hipertensi wajib mengelola tekanan darah tingginya dengan baik. Sebab, bila tidak dilakukan, dapat menjadi pemicu munculnya beragam komplikasi seperti serangan jantung, gangguan ginjal, hingga stroke.

Untuk menjaga tekanan darah agar stabil, dokter selalu menganjurkan penyandang hipertensi agar berolahraga secara rutin. Tetapi, ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan dan tak boleh asal berolahraga.

"Olahraga bagus untuk mengontrol tekanan darah. Tapi kalau sedang sakit kepala, jangan maksain olahraga. Kalau dalam keadaan tidak sehat, jangan olahraga dulu," ujar dokter spesialis olahraga, dr. Michael Triangto, SpKO, dalam acara virtual bersama Good Doctor & Samsung, beberapa waktu lalu.

Dokter Michael menyampaikan bahwa memeriksa kondisi tubuh sebelum berolahraga berperan sangat penting.

Dimulai dari mengukur denyut nadi atau tekanan darah dengan alat pengukur tekanan darah.  Apabila tensimeter normal 120 lalu saat hendak olahraga meningkat hingga 160, sebaiknya tunda lebih dulu.

"Kalau misalnya tekanan darah kita biasanya 120 lalu sekarang 160, jangan olahraga. Demikian juga denyut nadi. Misalnya biasanya 80-an, tapi sekarang 90-100, lebih baik tangguhkan dulu olahraganya, sampai kita konsultasi ke dokter," Michael menyarankan.

Baca Juga: Apakah Tekanan Darah Tinggi Bisa Disembuhkan? Ini Jawaban Dokter

Baca Juga: Dampak Kadar Asam Urat Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Komplikasi

Saat berolahraga, lanjutnya, akan terjadi peningkatan denyut nadi dan tekanan darah. Jadi, denyut nadi itu harus dapat terkontrol dengan baik.