Dari 11.321 peserta studi, peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi vitamin D 12%lebih kecil beresiko terjangkit penyakit pernapasan dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi vitamin tersebut.
Dalam konteks pandemi seperti sekarang, vitamin D juga gencar digadang-gadang sebagai jurus jitu menangkal virus COVID-19.
Meskipun begitu studi lanjut masih terus dilakukan untuk meneliiti sejauh mana vitamin D dapat melindungi tubuh dari infeksi virus tersebut.
- Penyakit osteoporosis
Salah satu peran utama vitamin D adalah menjaga kesehatan tulang.
Menurut Harvard Medical School, kadar vitamin D yang rendah menyebabkan simpanan kalsium tulang yang rendah, yang meningkatkan risiko patah tulang.
Jadi, kekurangan vitamin D dapat membuat orang berisiko terkena osteoporosis, yang terjadi ketika pembentukan tulang baru lamban dibanding dengan kecepatan matinya tulang tua, menurut Mayo Clinic.
Baca Juga: Anak Tanpa Saudara Kandung Memiliki Risiko Mengalami Obesitas, Studi