Find Us On Social Media :

6 Cara Mengatasi Masalah Seksual Pada Wanita Akibat Diabetes

Disfungsi seksual mempengaruhi sekitar 35% wanita dengan diabetes.

GridHEALTH.id - Disfungsi seksual pada wanita penyandang diabetes tidak sesering pada pria. Tapi itu mempengaruhi sekitar 35% wanita dengan diabetes.

Ini mungkin bermanifestasi sebagai seks yang menyakitkan dan mungkin mengalami libido rendah. Tapi masalah seksual yang berhubungan dengan diabetes bisa ditangani dengan mudah.

Menurut sebuah penelitian di University of Chicago Medical Center, banyak orang dewasa paruh baya dan lebih tua dengan diabetes aktif secara seksual.

Hampir 70% pria dengan diabetes dan 62% wanita dengan diabetes melakukan aktivitas seksual dua atau tiga kali sebulan, kata para peneliti.Tetapi penyakit itu merugikan baik keinginan maupun manfaat dari aktivitas seksual.

Pria yang didiagnosis dengan diabetes lebih cenderung menunjukkan kurangnya minat pada seks dan mengalami disfungsi ereksi.

Baik pria maupun wanita melaporkan tingkat kesulitan orgasme yang lebih tinggi, seperti klimaks terlalu cepat (pria) atau tidak sama sekali (pria dan wanita).

Baca Juga: Studi: Wanita Diabetes Aman Menggunakan Kontrasepsi Hormonal

Baca Juga: Selain Indonesia, Deretan Negara Ini Dilaporkan Juga Mengalami Masalah dengan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Hanya 19% wanita dengan diagnosis diabetes mendiskusikan masalah seksual mereka dengan dokter.

Penyebab masalah seksual pada wanita penderita diabetes tidak begitu jelas. Para ahli mengatakan bahwa masalah ini lebih kompleks untuk ditangani daripada pada pria.

Beberapa masalah seksual yang mungkin dihadapi wanita penyandang diabetes antara lain kekeringan vagina, infeksi vagina, libido rendah dan kesulitan orgasme.

Tetapi jangan putus asa, dengan strategi yang tepat, kita akan dapat mengembalikan kehidupan seksual kita meski menyandang diabetes;

1. Cari bantuan medis

Wanita merasa sulit untuk berbicara dengan dokter mereka tentang masalah seksual. Tapi ini tidak benar.

Bicaralah dengan dokter dan jujurlah tentang masalah seksual kita. Bila dokter mengetahui penyebabnya, akan bisa memberikan solusi.

Kadang-kadang, obat-obatan juga dapat menyebabkan masalah seksual seperti gaya hidup dan kebiasaan yang tidak sehat. Bicaralah dengan dokter secara terbuka agar dia dapat memulai pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Penyandang Penyakit Infeksi HIV/AIDS Dua Kali Lebih Berisiko Terkena Gangguan Jantung

Baca Juga: Trimester Pertama, Ibu Hamil Tidak Disarankan Bepergian Karena Alasan Ini

2. Gunakan pelumas

Saat ini ada banyak pelumas (lubricant) yang tersedia dengan mudah di apotek. Kita juga dapat meminta dokter untuk meresepkannya.

Jika telah mencapai menopause, dokter mungkin merekomendasikan cincin atau krim estrogen dosis rendah yang dapat diaplikasikan di vagina.

3. Mencoba gaya baru bercinta

Bicaralah dengan pasangan dan cobalah teknik atau posisi dan gaya baru. Jelajahi area lain dari tubuh dan habiskan waktu untuk pemanasan. Semua ini akan membantu  mendapatkan mood.

4. Olahraga

Olahraga teratur akan meningkatkan kehidupan seks  secara dramatis. Ini mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas.

Aktivitas fisik juga melepaskan hormon perasaan senang di otak dan membuat kita terlihat dan merasa baik.

5. Makan yang sehat

Pola makan yang banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kentang, kacang-kacangan, dan biji-bijian bagus untuk kesehatan seksual.

Coba beralih ke diet Mediterania. Ini akan menurunkan kadar gula darah dan juga melindungi diri dari gangguan terkait diabetes.

Baca Juga: Selain Keguguran, Bayi Lahir Mati Masih Jadi Kekhawatiran Ibu Hamil

Baca Juga: Bermula Dari Tweet Menteri Kesehatan Perancis, WHO Sarankan Parasetamol daripada Ibuprofen Untuk Tangani Demam Pasien Covid-19

6. Mengontrol kadar gula darah

Kontrol kadar gula darah dan jaga agar tekanan darah dan kolesterol tetap terkendali. Ini akan meningkatkan kekebalan dan tubuh dan akan lebih mampu melawan infeksi.

Pada dasarnya, diabetes bisa mempengaruhi kesuburan seorang wanita. Dan kontrol gula darah yang buruk dapat menyebabkan keguguran selama trimester pertama kehamilan.

Baca Juga: Minum Atau Tidak Minum? Saat Lalat atau Nyamuk Masuk ke Dalam Minuman

Baca Juga: Sophia Latjuba Jalani Operasi Lipoma, Ini Gejala yang Dirasakan

Jika kelebihan berat badan atau mengalami sindrom ovarium polikistik, kita mungkin sulit hamil. Konsultasikan dengan dokter karena masalah ini memerlukan perhatian medis. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL