Find Us On Social Media :

Diabetes Tipe 2 Paling Banyak Dialami Penduduk Bumi, Kenali Faktor Risiko dan Komplikasinya

Malas bergerak dan kegemukan contoh faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan munculnya diabetes.

GridHEALTH.id - Diabetes tipe 2 adalah silent killer karena berkembang perlahan selama periode waktu tertentu.

Ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti usia, genetika, dan etnis yang memang berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Tetapi faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti pola makan dan gaya hiduplah yang telah meningkatkan jumlah penyandang diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut adalah faktor risiko yang merupakan pencetus munculnya diabetes tipe 2 menurut European Association for the Study of Diabetes (EASD):

1. Obesitas: Kebanyakan orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 mengalami kelebihan berat badan. Ini karena peningkatan simpanan lemak membuat tubuh  lebih sulit untuk menggunakan insulin dengan cara yang benar.

2. Ketidakaktifan fisik: Gaya hidup malas bergerak adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap perkembangan obesitas yang terkait dengan diabetes.

Baca Juga: Berat Badan Turun Bisa Jadi Tanda Awal Diabetes, Simak Ciri Lainnya!

BACA JUGA: Kebiasaan Tak Sarapan Pagi Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes

3. Riwayat keluarga: Warisan gen dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Diperkirakan bahwa anak-anak dengan satu orangtua menderita diabetes memiliki risiko dua kali lipat untuk mengembangkannya sebagai orang dewasa.

Sedangkan mereka yang memiliki kedua orangtua dengan kondisi ini memiliki risiko enam kali lebih besar terkena diabetes dibandingkan dengan orang yang sehat.

Usia rata-rata di mana diabetes dapat berkembang pada orang-orang seperti itu bergantung pada jenis gaya hidup yang mereka ikuti.

Seseorang yang mengikuti gaya hidup sehat dapat mengembangkan kondisi tersebut jauh lebih lambat dibandingkan dengan orang yang mengikuti kebiasaan makan dan gaya hidup yang tidak sehat.

Diabetes tipe 2, bila tidak dikelola dengan baik kadar gula darahnya agar terjaga juga dapat menimbulkan komplikasi.

Berikut komplikasi diabetes tipe 2 yang bisa muncul, seperti yang diuraikan oleh The Center for Diabetes and Endocrine Care (CDEC):

1. Neuropati perifer: Ini adalah kelainan yang ditandai dengan kerusakan saraf yang mengirimkan sinyal yang salah atau tidak ada. Diabetes dapat merusak saraf yang menyebabkan kondisi ini.

BACA JUGA: Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Hindari Kematian Bayi Baru Lahir

BACA JUGA: 3 Mahasiswi di Malang Temukan Teh Celup Cegah Kolesterol dan Penyakit Jantung

2. Retinopati diabetik: Penyandang diabetes sering kali mulai mengalami penglihatan kabur, kehilangan penglihatan atau bengkak di sekitar mata. Ini dikenal sebagai retinopati diabetik.

3. Gastroparesis diabetik: Ini adalah komplikasi yang menyebabkan masalah pencernaan pada penyandang  diabetes.

Kondisi tersebut dapat terjadi akibat kerusakan saraf vagus yang mengontrol kontraksi otot perut. Jadi, makanan tersebut bergerak perlahan atau berhenti bergerak melalui saluran pencernaan.

4. Disfungsi ereksi: Memang benar bahwa disfungsi ereksi dan masalah lain yang berhubungan dengan seks sangat umum di antara penyandang diabetes. Diperkirakan 60-70% pria yang hidup dengan diabetes mengalami disfungsi ereksi.

5. Penyakit jantung: Orang dengan diabetes tidak diragukan lagi memiliki risiko lebih besar dari rata-rata untuk menderita penyakit jantung karena mereka membawa lebih banyak faktor risiko.

Menurut statistik, risikonya empat kali lebih tinggi pada orang dewasa dengan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak menyandang diabetes.

BACA JUGA: Kandungan Garam pada Makanan Kemasan 2,5 Kali Lipat, Risiko Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Meningkat

Baca Juga: Risiko Pneumonia Muncul Bila Musim Hujan Jemur Pakaian di Dalam Rumah

Faktanya, penyakit jantung dan stroke merupakan penyebab utama kematian pada penyandang diabetes tipe 2.

6. Rambut rontok: Diabetes berdampak negatif pada sistem peredaran darah tubuh. Ini berarti bahwa jumlah nutrisi dan oksigen yang mencapai ekstremitas atas dan bawah tubuh lebih sedikit, yaitu area kaki dan kulit kepala.

Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah

Baca Juga: Kanker Kulit Melanoma dan Non-Melanoma Apa Bedanya? Ini Penjelasan Ahli

Jika diabetes menyebabkan sirkulasi darah yang buruk ke kulit kepala, folikel rambut akan mati sehingga menyebabkan rambut rontok. Selain itu, sirkulasi yang buruk ini dapat mencegah pertumbuhan rambut lebih lanjut. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL