Sekarang setelah dua minggu libur lebaran masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan di pulau Jawa dihadapkan dengan melonjaknya kasus harian Covid-19.
DKI Jakarta sendiri, yang penduduknya paling banyak melakukan mudik, telah mencatat kasus harian sebanyak 1000 kasus!.
Kondisi ini tentu ada dalam bayang-bayang tsumani Covid-19 seperti yang terjadu di India.
Banyak yang khawatir akian hal ini. Tenaga kesehatan, pengamat, ahli, juga pemerintah, dan masyarakat tentu miris dengan melihat fakta ini.
Akankan Indonesia senasib dengan India?
Baca Juga: 3 Suplemen Tambahan Penting Bagi Bayi Prematur Menyusui
Untuk diketahui, melansir 24h.com.vn (30/5/2021), pada tanggal 29 Mei, Prof.Dr.Le Thi Quynh Mai, Wakil Direktur dari Central Institute of Hygiene and Epidemiology, mengumumkan informasi tentang varian baru dari virus SARS-CoV-2 dengan munculnya "mutasi yang hilang Y144 pada protein S dari virus B.1.617.2 (varian baru yang pertama kali ditemukan di India)".
Jenis mutasi tersebut juga dikatakan memiliki karakteristik yang mirip dengan varian B.1.1.7 (pertama kali ditemukan di Inggris).
Kemudian, dalam pernyataan media yang dikirim melalui email pada hari yang sama tanggal 29 Mei, Direktur Teknis Program Tanggap Darurat WHO, Dr. Maria van Kerkhove mengatakan WHO "belum menilai subtipe virus" (SARS-CoV-2) yang terdeteksi di Vietnam.
Kerkhove mengatakan bahwa kantor perwakilan WHO di Vietnam telah bekerja dengan Kementerian Kesehatan Vietnam dan WHO, di mana mereka masih menunggu informasi lebih lanjut.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei, Coba 4 Cara Alami Ini Untuk Berhenti Merokok