Temuan tersebut diperoleh setelah para peneliti melakukan pengujian pada sampel tinja dari 328 siswa yang mengalami cacingan di Kota Luanda, Angola.
Hasilnya, mereka menemukan sebanyak 41,5 persen siswa terkena stunting, dan 21,6 persen mengalami anemia.
Mulanya, cacing yang menyerap nutrisi pada tubuh anak akan menyebabkan nafsu makan anak menurun sehingga lama kelamaan anak mungkin saja mengalami masalah kekurangan gizi.
Jika masalah gizi ini tidak ditangani dengan segera, maka bisa memengaruhi pertumbuhan fisik dan mental anak yang akhirnya jadi penyebab stunting.
Lebih jauh, kondisi ini tentu akan melemahkan fungsi otak anak, meningkatkan risiko terserang penyakit infeksi, hingga membuatnya tidak selincah anak-anak lain pada umumnya.