GridHEALTH.id - Dari sekian banyak korban Covid-19 dan survivor Covid-19 di Indonesia, salah satunya Fahmi yang mengalaminya.
Saat pandemi Covid-19 ini, Fahmi mendapat ujian terpapar Covid-19.
Malang nasibnya, infeksi Covid-19 yang menyerangnya membuat kesehatannya drop.
Baca Juga: Sulit Mendapat Donor ASI saat Pandemi Covid-19, Ini Daftar Fasilitas Kesehatan yang Siap Melayani!
Sampai-sampai dirinya harus dirawat di ICU hingga 13 hari, dari total perawatan 25 di rumah sakit.
Dari cerita Fahmi diketahui dirinya terpapar Covid-19 awlanya hanya meringa-meriang biasa.
"Awal pertama-tama tuh kayak meriang mengiggil terus kena air setetes aja dingin banget," ujar Fahmi.
Saat itu dirinya sampai tidur tanpa AC tapi selimutan.
Curiga, esoknya Fahmi melakukan swab PCR.
Hasilnya positif covid-19.
"Dada kayak didudukin orang, kayak rep-repan persis," cerita Fahmi mengenang pengalamannya saat itu.
Baca Juga: Jangan Asal Cari Pendonor ASI untuk Bayi, Ini Syarat Donor ASI selama Pandemi Covid-19
Saturasinya oksigennya pun kala itu sangat rendah karena, di bawah 80 persen.
Karenanya dia masuk rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Saat diperiksa dan dirawat di rumah sakit, Fahmi mengaku dokter yang merawatnya tak mengatakan bahwa dirinya dalam kondisi parah.
Dokter hanya mengatakan bahwa Fahmi dalam kondisi lumayan parah.
"Padahal terakhir pas sudah mau pulang kemarin Fahmi tuh parah banget saturasinya sampai rendah banget dan oksigen di dalam tubuh kurang banget," ujar Fahmi menceritakan bagaimana dokternya menjelaskan kondisi yang sebenarnya.
Kenangan pahit saat menjadi pasien Covid-19, Fahmi mengatakan saat dirinya harus dirawat di ICU, dia harus menunggu selama 5 hari, baru bisa masuk dan dirawat di ICU.
Dalam perawatan, Fahmi menceritakan jika dirinya dimintai tanda tangan untuk dicarikan plasma konvalesen.
Diketahui memang plasma konvalesen menjadi salah satu terapi covid-19 yang dilakukan untuk
"Aku gak ngerti awalnya disuruh apa eh ternyata itu bagus aku dapet 3 kantong alhamdulillah," cerita Fahmi, di acara Brownies dalam tayangan youtube TRANS TV OFFICIAL.
Singkat cerita, mulai dari masuk rumah sakit hingga dinyatakan bisa pulang ke rumah, Fahmi harus membayar Rp400 juta ke rumah sakit.
Tapi dia tidak membayar sepeserpun karena digratiskan oleh Kementerian Kesehatan.
"Terima kasih juga untuk pemerintah kasih pengobatan secara gratis," ucapnya.(*)