Anak autis poun dapat dideskripsikan berbeda-beda berdasarkan tingkat keparahan gejala; “high function” dan “low function”. Anak-anak “low function” bias tantrum atau berperilaku kurang baik di kehidupan sosial.
Nah, anak-anak “high function” dapat mengontrol perilakunya, namun, memiliki kesulitan dalam berteman atau menjadi target pembulian di sekolah.
Sebagai orang dewasa, mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bekerja karena lemahnya kemampuan social mereka.
Penting diingat, autisme bukan disebabkan oleh rasa malu, kesalahan pola asuh ataupun trauma masa kecil.
Autisme adalah gangguan genetis yang berperan besar.
Baca Juga: Tanda-tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D, Segera Periksakan Jika Mengalaminya
Penting juga diketahui, menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology pada 2014 menemukan, anak-anak yang lahir dari ibu yang kekurangan zat besi ternyata lima kali lebih mungkin mengalami autisme.
Bahkan, ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun, memiliki riwayat tekanan darah tinggi, dan diabetes menjadi penyebab bayi mengidap autis.
Karenanya, bagi bumil yang mengalami masalah kehamilan tersebut, segera kunjungi dokter guna melakukan pemeriksaan kehamilan.
Ada baiknya, jika ibu hamil selalu memeriksakan kandungan rutin setiap bulan guna melihat pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.