Find Us On Social Media :

Mengenal Berbagai Varian Virus Corona, Apa dan Bagaimana Kategorinya

Varian virus corona dapat dikategorikan menjadi 3 kategori.

GridHEALTH.id - Sebuah varian mungkin lebih atau kurang berbahaya daripada strain lain tergantung pada mutasi dalam kode genetiknya.

Mutasi dapat memengaruhi atribut seperti seberapa menularnya suatu varian virus, bagaimana ia berinteraksi dengan sistem kekebalan, atau tingkat keparahan gejala yang dipicunya.

Virus bermutasi dari waktu ke waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka dan meningkatkan kelangsungan hidup mereka.

Selama pandemi, SARS-CoV-2, virus corona baru yang menyebabkan Covid-19, telah cukup bermutasi untuk mengubah kemampuannya untuk menyebar melalui populasi dan kemampuannya untuk menginfeksi orang.

Strain baru ini disebut varian. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat saat ini mengklasifikasikan varian ke dalam tiga kategori, diurutkan dari yang paling tidak mengkhawatirkan, sampai yang mengkhawatirkan. Berikut kategorinya;

1. Varian Minat (Variant Of Interest/VOI): Memiliki fitur yang dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah infeksi. Misalnya, kita mungkin pernah mendengar tentang VOI Eta, Iota atau Kappa.

Baca Juga: India Siapkan Obat Oral Anti Covid-19 Melawan Semua Varian Virus Corona, Begini Cara Kerjanya

Baca Juga: Temukan Satu Kasus Baru Varian Delta, Selandia Baru Langsung Lockdown

2. Varian Kekhawatiran (Variant Of Concern/VOC): Kurang responsif terhadap pengobatan atau vaksin dan lebih cenderung menghindari deteksi diagnostik.

Varian ini cenderung lebih menular, atau menular, dan mengakibatkan infeksi yang lebih parah. Alfa dan Delta adalah VOC, misalnya.

3. Varian dengan Konsekuensi Tinggi (Variant of High Consequence /VOHC): Secara signifikan kurang responsif terhadap pilihan diagnostik, pencegahan, dan pengobatan yang ada.

Varian ini juga mengakibatkan infeksi yang lebih parah dan rawat inap, bahkan jumlah kematian. Sejauh ini belum ada VOHC yang teridentifikasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggunakan klasifikasi serupa, tetapi definisi mereka mungkin berbeda dari CDC yang berbasis di AS, karena fitur dan efek varian mungkin berbeda berdasarkan lokasi geografis.

Sebuah varian mungkin lebih atau kurang berbahaya daripada strain lain tergantung pada mutasi dalam kode genetiknya.

Mutasi dapat memengaruhi atribut seperti seberapa menularnya suatu varian virus, bagaimana ia berinteraksi dengan sistem kekebalan, atau tingkat keparahan gejala yang dipicunya.

Misalnya, varian Alpha lebih menular daripada bentuk asli SARS-CoV-2. Studi menunjukkan itu di suatu tempat antara 43% hingga 90% lebih menular daripada virus yang paling umum pada awal pandemi.

Baca Juga: Pertanyaan Awam Tentang Suntik Insulin Bagi Penyandang Diabetes

Baca Juga: Menggunakan Obat Malaria dan Obat Kanker, WHO Pimpin Uji Coba Obat Covid-19 Untuk Kurangi Risiko Kematian

Alpha juga lebih mungkin menyebabkan penyakit parah, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan angka rawat inap dan kematian setelah infeksi.

Bahkan yang lebih ekstrem, varian Delta dilaporkan hampir dua kali lebih menular daripada strain sebelumnya dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah di antara mereka yang tidak divaksinasi.

Viral load dari mereka yang terinfeksi Delta yang berarti jumlah virus yang terdeteksi dari saluran hidung orang yang terinfeksi juga dilaporkan lebih dari 1.000 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi bentuk asli SARS-CoV-2.

Bukti terbaru juga menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksinasi dan divaksinasi membawa viral load yang serupa, yang selanjutnya berkontribusi pada sifat menular dari varian ini.

WHO dan CDC mencatat, vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik terhadap setiap jenis varian virus corona baru.

Baca Juga: Impetigo, Infeksi Kulit Menular Pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Baca Juga: Ramai TikTok Challenge Membekukan Madu Serasa Makan Permen, Ini Dampaknya Pada Kadar Gula Darah dan Pencernaan Kata Ahli

Tetapi penggunaan masker, jarak sosial, dan menghindari keramaian dan ruang dalam ruangan yang berventilasi buruk menambah lapisan perlindungan ekstra terhadap infeksi terobosan (breakthrough infection) dan menurunkan risiko kita menyebarkan virus secara tidak sengaja. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL