Find Us On Social Media :

Peneliti Menemukan Peningkatan Risiko Infeksi Bakteri Jika Makanan Terkena Cahaya

Bakteri seperti Listeria monocytogenes bisa ada pada produk susu, bila terkena cahaya, bakteri ini akan semakin bertahan hidup.

GridHEALTH.id - Bakteri listeria yang ditemukan dalam makanan, yang dapat menginfeksi orang dan menyebabkan gangguan pencernaan sementara, merupakan risiko kesehatan yang serius bagi wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Menurut sebuah penelitian di Universitas Umea di Swedia, bakteri, yang terkadang menyebabkan penyakit mematikan listeriosis, bereaksi terhadap cahaya dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan.

Listeria monocytogenes, dinamai ahli bedah Inggris Joseph Lister, ada di mana-mana di alam tetapi kadang-kadang dapat menyebar ke makanan, terutama ke produk susu dan olahan daging yang tidak dipasteurisasi.

Bakteri Listeria dapat tumbuh dalam makanan yang disimpan di lemari es, dan jika makanan yang terkontaminasi dikonsumsi tanpa dipanaskan dengan benar, bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi.

Para peneliti kini telah menemukan hal baru di Listeria, bahwa bakteri ini ternyata bisa mengaktifkan mekanisme perlindungan ketika terkena cahaya. Artinya, semakin terkena cahaya, bakteri ini akan semakin bertahan hidup.

Penemuan ini, di masa depan, dapat digunakan oleh industri makanan untuk mencegah penyebaran Listeria.

Baca Juga: Inilah 4 Gejala Infeksi Bakteri Vagina yang Perlu Wanita Waspadai

Baca Juga: Pengobatan Rumahan Bantu Kontrol Darah Bagi Penyandang Pradiabetes

Peneliti Christopher Andersson, juga memaparkan penemuan dua molekul baru yang memerangi patogenisitas bakteri Listeria.

Ia juga mempelajari bagaimana molekul dapat digunakan untuk mencegah bakteri penyebab penyakit.

Untuk orang yang sehat, bakteri Listeria biasanya tidak menyebabkan kerusakan parah selain masalah perut selama beberapa hari.

Namun, untuk individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau untuk wanita hamil, bakteri ini bisa sangat berbahaya.

Jika infeksi bakteri menyebar ke otak dapat berkembang menjadi listeriosis, yang memiliki tingkat kematian 20-30%.

Jika seorang wanita hamil terinfeksi, bakteri dapat menyebar ke janin dan menyebabkan keguguran.

Baca Juga: 6 Fakta Skioliosis, Kelainan pada Tulang Belakang yang Jarang Disadari

Baca Juga: Dead Butt Syndrome, Sindrom Kebanyakan Duduk Bisa Berujung Kecacatan

"Semoga, pengetahuan baru tentang bagaimana cahaya dan molekul kecil ini mempengaruhi bakteri, di masa depan, dapat digunakan untuk mencegah penyebaran Listeria dan membantu mengobati listeriosis," kata Andersson, mahasiswa doktoral di Departemen Biologi Molekuler di Universitas Umea. dan penulis disertasi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL