Find Us On Social Media :

Dana Covid-19 Ditelantarkan, Presiden Bela Menkes, Mantan Petinju Dunia di Negara Tetangga Indonesia Ingatkan Prihal Korupsi

Korupsi di Filipina untuk dana penanganan Covid-19.

GridHEALTH.id - Dalam penanganan Covid-19, dana yang sudah dianggarkan dan sudah ada tidak main-main.

Hal itu memang sudah selayaknya disiapkan oleh pemerintah.

Pasalnya, hingga Kamis 19 Agustus kemarin, Departemen Kesehatan Filipina (DOH) melaporkan kasus harian tertinggi kedua Filipina di angka 14.895, membuat angka total infeksi nasional mencapai 1.791.003 dan 30.881 kematian serta 1.648.402 pasien pulih.

Dilain itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah menyetujui rencana melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat di kota-kota besar, termasuk Metro Manila dalam 2 minggu terakhir.

Namun saat Priseden tengah mempertimbangkan risiko kesehatan dan pemulihan ekonomi, ada laporan tentang dana pemerintah yang tidak digunakan, yang ternyata mampu mendorong respon pemerintah melawan Covid-19.

Laporan ini menyeret nama Duterte Sang Presiden dan Menteri Kesehatan Filipina, Fransisco Duque III.

Melansir Asia Times, di tengah wabah, kematian dan lumpuhnya ekonomi akibat pandemi Covid-19, laporan terbaru dilaporkan oleh Komisi Audit (COA), badan konstitusi independen Filipina, mengklaim ada 67.32 miliar Peso (Rp 19 Triliun) dana bantuan dan penanganan Covid-19 tidak digunakan atau bahkan kurang dimanfaatkan, termasuk di DOH.

Setelah munculnya berita tersebut, memunculkan serangkaian investigasi legislatif ke badan yang dikenal luas sudah tercemar korupsi.

Baca Juga: Bahaya Roti Putih Bagi Penyandang Diabetes, Sebaiknya Dihindari

Penemuan-penemuan itu dikatakan para analis dapat menjadi bahan peledak politik Filipina untuk beberapa minggu ke depan.

Duterte sejauh ini menolak klaim bahwa Menkes korupsi dan malah menyalahkan lembaga independen yang mengekspos anomali pendanaan negara.

Juru bicara Presiden Harry Roque mengklaim, laporan audit tahunan COA pada berbagai badan pemerintah 2020, harusnya tidak final dan maka dari itu tidak menjadi sumber kekhawatiran.

Namun kenyataannya, laporan tahunan COA adalah hasil dari audit setahun lamanya, dan sama finalnya dengan dokumen yang mereka unggah di situs resmi mereka, dan diberikan kepada Kantor Kepresidenan dan Kantor Kongres.

Menurut COA juga ada ketimpangan anggaran yang besar dan anomali di bawah departemen pendidikan, teknologi informasi komunikasi, administrasi kesejahteraan pekerja luar negeri dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Berisiko Tinggi Alami Badai Sitokin, Walau Telah Negatif, Paru-paru Bisa Rusak Hingga 60 Persen

Namun yang benar-benar membuat publik berang adalah ketimpangan di DOH yang seharusnya menjadi garda terdepan menangani pandemi Covid-19.

Tahun lalu, departemen yang dipimpin oleh Duque III itu telah dicurigai skandal korupsi besar-besaran.

Korupsi meliputi harga selangit untuk APD para nakes.

Asal tahu saja, Duque ini adalah kroni dan 'teman dekat' dari Duterte, dan dulunya juga sudah menjadi Menkes Filipina di bawah pemerintahan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo, yang juga terbukti korupsi.

Baca Juga: Apa yang Dialami Raditya Oloan Dirasakan Deddy Corbuzier, Badai Sitokin Merusak Paru-paru Hingga 60 Persen Setelah Nagtif Covid-19

Mengenai kecurigaan korupsi dana pandemi Covid-19 Menkes, mantan petinju dunia asal Filipina, dan juga mantan presiden partai yang berkuasa PDP, Senator Emmanuel "Manny" Pacquiao memperingatkan korupsi endemi di departemen Duque.

"Mari mulai dengan DOH. Lihat dan perhatikan semua biaya alat tes rapid, APD, masker dan bahan-bahan yang mereka adakan," ujar Pacquiao selama penyelidikan Menteri kesehatan Juni lalu di tengah konflik panasnya dengan Duterte.

"Apakah Menkes Fransisco Duque siap menunjukkan berapa saja yang dihabiskan DOH? Ke mana semua uang yang kita pinjam untuk melawan pandemi Covid-19 ini?" tanyanya kepada kroni Duterte itu.

Merespon laporan COA, seperti masa lalu, Duterte segera menyelamatkan Duque.

Baca Juga: Satu Tahun yang Menentukan Bagi Perkembangan Otak Bayi, Tapi Bagaimana Kalau di Rumah Saja Gara-gara Lockdown?

Secara terbuka ia mengancam bentuk kritik apapun pada Menkes dan DOH.

"Saya tidak mengkritik siapapun, terutama COA ini. Tapi saya melihat masalah besar, kita bagaikan berjalan mundur. Sehingga pekerjaan administrasi akan sulit dipenuhi," ujar Duterte dalam pernyataan nasional minggu ini.

"Jika hal ini disuarakan COA, mereka mengatakan ada defisiensi, bukan berarti uangnya dicuri. Defisiensi, sebenarnya, adalah dalam memproduksi dokumen yang diperlukan untuk melengkapi cerita," ujarnya.

Duterte mengatakan "tidak mungkin" untuk mencuri 67.3 miliar Peso.

Baca Juga: Diteliti, Jamur Pembunuh Penyebab Meningitis dan Infeksi Otak

Mengenai tudingan korupsi kepadanya, "Sejak Rabu ketika laporan ini keluar, saya tidak bisa tidur. Kolega saya di DOH juga tidak bisa tidur, kenapa? Karena kami malu dengan isu ini," klaim Duque.

"COA seharusnya juga mempertimbangkan kami tidak beroperasi di bawah kondisi biasa, kami beroperasi di bawah kondisi darurat nasional," tambahnya yang mengatakan anomali itu produk dari keadaan yang luar biasa.

Menurut laporan COA, DOH gagal memenuhi peraturan dan hukum yang ada mengenai penggunaan uang 19 Triliun tersebut.

Pembelian melebihi 5 miliar Peso (Rp 1 T) tidak ada dokumentasinya, melanggar persyaratan prosedural dari pembelian skala besar sesuai Undang-undang Reformasi Pengadaan Pemerintah.

Badan tersebut juga menemukan 194.4 juta peso untuk pembelian berlebihan (terlalu mahal).(*)

Baca Juga: Akibat Kelebihan Garam Pada Tubuh, 8 Hal Buruk Ini Bisa Terjadi

 

Artikel ini telah publish di Intisari-online, dengan judul; Menkesnya Korupsi Dana Covid-19, Presidennya Kompak Membela, Warga Negara Tetangga Indonesia Ini Mengamuk Sebut Mereka 'Buaya Cengeng', Tidak Tanggung 19 T pun Berhasil Digarong!