Find Us On Social Media :

Olahraga Ekstrem, Mengapa Penyandang Semua Tipe Diabetes Tidak Dianjurkan Melakukan? Ini Alasannya Kata Ahli

Kayaking, salah satu jenis olahraga ekstrem yang tidak dianjurkan bagi penyandang diabetes.

GridHEALTH.id - Sifat penyakit diabetes biasanya tidak memungkinkan penyandangnya untuk mengambil bagian dalam olahraga dan aktivitas ekstrem (extreme sports).

Sebabnya, komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang dikaitkan dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 berarti bahwa risiko yang melekat pada olahraga ekstrem bisa lebih berisiko bagi penyandang diabetes.

Apalagi pengaruh kadar gula darah yang tinggi atau rendah pada tubuh mungkin melarang penyandang diabetes untuk mengambil bagian dalam olahraga ekstrim, meski hal ini tidak selalu terjadi.

Apa itu olahraga ekstrim? Olahraga ekstrem termasuk aktivitas berisiko tinggi seperti panjat tebing, paralayang, kayaking, skateboarding, terjun payung, selam skuba, dan selancar.

Meskipun semua olahraga ini mungkin tidak sesuai dengan definisi populer olahraga ekstrem, tetapi untuk tujuan keamanan penyandang diabetes, aktivitas-aktivitas di atas dapat dianggap sebagai sebuah kelompok.

Mengapa penyandang diabetes tidak boleh ambil bagian dalam olahraga ekstrem? Sebenaranya penyakit diabetes tidak selalu mencegah individu berpartisipasi dalam olahraga ekstrem.

Baca Juga: Apa Jenis Olahraga Aman Bagi Penyandang Diabetes? Ini Jawaban Dokter

Baca Juga: Menteri Luhut Sebut, Indonesia Bakal Produksi Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Tahun 2022

Namun, olahraga yang membutuhkan tingkat kebugaran tinggi dan memicu reaksi kegembiraan ekstrem berbasis adrenalin mungkin tidak cocok untuk semua penyandang diabetes, dan harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan hati-hati dengan dokternya.

Apalagi penyandang diabetes yang sudah memakai insulin, mungkin akan sulit untuk melakukan olahraga seperti scuba diving yang harus menyelam di laut.

Tetapi ada juga penyandang diabetes yang ingin tetap menantang dirinya sendiri untuk mencoba berpartisipasi dalam olahraga ekstrem.

Dalam hal ini, pasien diabetes yang ingin berpartisipasi dalam olahraga ekstrem harus mengikuti petunjuk dari dokter atau peserta layanan kesehatan, mengevaluasi dengan tepat bagaimana aktivitas tersebut akan mempengaruhi kadar gula darah mereka, dan mempersiapkan dengan baik semua peralatan pengujian seperti alat tes gula darah, insulin/obat, makanan dan air, dan lain-lain.

Baca Juga: Sekolah Diminta Mulai Bersiap, Menteri Nadiem Sebut Vaksinasi Bukan Kriteria Utama Pelaksanaan PTM Terbatas

Baca Juga: Lingkaran Setan Kurang Gizi dan Infeksi, Penyebab Anak Gagal Tumbuh Alias Stunting

Selain itu, orang dengan diabetes yang ikut serta dalam olahraga semacam ini harus membawa tanda pengenal yang menunjukkan kondisi mereka, serta mungkin mengenakan gelang peringatan yang menunjukkan kondisi kesehatan mereka. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL