Di beberapa negara maju skrining ataupun deteksi dini adalah menggunakan pemeriksaan paru dengan pemeriksaan radiologi yaitu Low Dose CT Scan (CT Scan dosis rendah).
Oleh karena sulitnya mendeteksi kanker paru secara dini, maka penelitian banyak ditujukan pada pengendalian faktor risiko, agar dapat menurunkan angka kejadian maupun kematian kanker paru.
Salah satu faktor risiko penyebab kanker paru adalah paparan asap rokok serta polusi lingkungan.
“Penting untuk diketahui bahwa setiap orang bisa mengidap kanker paru, sehingga perlu mengambil langkah-langkah untuk mulai mengurangi dan menghindari paparan dari bahan-bahan berbahaya terutama asap rokok serta polusi lingkungan.
Oleh karena itu tetap biasakan untuk memeriksakan diri terutama paru secara teratur ke dokter di fasilitas kesehatan setempat terutama bagi perokok aktif maupun pasif, walaupun situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Meminyaki Pusar Sebelum Tidur Bikin Terlelap
Baca Juga: Sleep Apnea Pada Anak Berisiko Munculkan Gangguan Jantung Saat Dewasa
Apabila seseorang terdiagnosis kanker paru, maka kami menghimbau agar pasien tersebut tetap semangat dan tidak takut untuk ke rumah sakit guna mendapatkan pengobatan yang memadai karena sudah ada prokes ketat,” jelas Prof. Aru. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL