GridHEALTH.id - Di saat banyak pejabat dan figur publik termasuk artis 'pamer' telah mendapatkan vaksin ketiga Covid-19 atau vaksin booster, Presiden Jokowi diminta untuk tidak mengikuti.
Tindakan mereka yang terang-terangan mengaku sudah mendapatkan vaksin booster dianggap mencederai rakyat di saat banyak rakyat yang masih antre untuk mendapatkan suntikan bahkan dosis pertama.
Hal ini juga berkaitan dengan aturan yang ditetapkan pemerintah bahwa vaksin booster hanya untuk para tenaga kesehatan yang rawan terkena Covid-19 di saat pandemi masih berlangsung.
"Surat Edaran Nomor HK.02.01/1919/2021 menyebutkan bahwa booster vaksin hanya untuk tenaga kesehatan," kata Anggota Komisi IX DPR yang membidangi kesehatan, Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 26 Agustus 2021, dikutip dari Antara News.
Netty mengkritisi rekan-rekannya sesama anggota DPR yang sudah mendapatkan dan memintak disuntik vaksin booster.
Lapor Covid-19 juga mengingatkan bahwa alasan vaksin booster diberlakukan adalah untuk melindungi para tenaga kesehatan.
Baca Juga: Facial Detox Untuk Wajah Berminyak dengan Bahan Alami dari Dapur
Alasan ini dianggap tidak relevan bagi Presiden Jokowi yang memang mendapatkan penjagaan cukup ketat, termasuk terhindari dari Covid-19.
"Ingat, bahwa alasan pemberian vaksin ketiga adalah karena tenaga kesehatan terancam dengan risiko amat besar saat varian delta menyerang dan kasus meningkat sejak akhir Juni lalu," cuit @LaporCovid
"Alasan itu tidak relevan bagi Presiden, karena kami yakin penjagaan amat ketat, semua yang bertemu Bapak harus negatif PCR, protokol kesehatan yang super ketat harusnya bisa melindungi."
"Sekali lagi, kami memohon agar Presiden @jokowi memberikan contoh bagi kita semua, dan mendahulukan vaksin untuk booster tenaga kesehatan dan vaksin untuk mereka yang belum sama sekali menerimanya.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Penyintas Covid-19 Lebih Kebal Daripada yang Divaksin
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Payudara Agar Terhindar dari Kanker
Bila Presiden @jokowi melakukan vaksin dosis ketiga. Berarti Bapak memberikan contoh/membenarkan para kepala daerah, pejabat, TNI/Polri, politisi, pengusaha, dan non-nakes lainnya untuk mendapatkan booster," oungkas akun @LaporCovid pada 24 Agustus 2021. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL