Find Us On Social Media :

Pejabat dan Publik Figur Indonesia Sibuk Berharap Vaksin Dosis Ketiga, The Lancet Malah Sebutkan Vaksin Penguat Tidak Dibutuhkan Masyarakat Umum

Sejak awal Agustus 2021 tenaga kesehatan mulai disuntik vaksin booster. Ilmuwan tegaskan bukan untuk masyarakat umum.

"Setiap keputusan tentang perlunya peningkatan atau waktu peningkatan harus didasarkan pada analisis yang cermat dari data klinis atau epidemiologis yang terkontrol secara memadai, atau keduanya, yang menunjukkan pengurangan penyakit parah yang terus-menerus dan bermakna," tulis para ilmuwan.

Para ilmuwan mengatakan lebih banyak bukti diperlukan untuk membenarkan booster, dan bahwa vaksin tetap sangat efektif melawan gejala Covid-19 yang parah, di semua varian virus utama termasuk Delta.

“Secara keseluruhan, penelitian yang tersedia saat ini tidak memberikan bukti yang kredibel tentang penurunan perlindungan secara substansial terhadap penyakit parah, yang merupakan tujuan utama vaksinasi,” kata penulis utama Ana-Maria Henao-Restrepo, dari WHO.

Dia mengatakan dosis vaksin harus diprioritaskan kepada orang-orang di seluruh dunia yang masih menunggu suntikan.

“Jika vaksin dikerahkan di tempat yang paling baik, mereka dapat mempercepat akhir pandemi dengan menghambat evolusi varian lebih lanjut,” tambahnya.

Pandangan itu bertentangan dengan rencana pemerintah AS untuk mulai menawarkan putaran suntikan lain kepada banyak orang Amerika yang divaksinasi penuh segera minggu depan, bergantung pada persetujuan dari regulator kesehatan.

Baca Juga: Dua Langkah Sederhana menuju Diet yang Lebih Sehat, Mudah Diterapkan!

Baca Juga: Studi di Italia, Covid-19 Memangkas Harapan Hidup Hingga 1,2 Tahun

Para penulis mengakui bahwa beberapa individu, seperti mereka yang mengalami gangguan kekebalan, dapat memperoleh manfaat dari dosis tambahan.