GridHEALTH.id - Sejak munculnya Covid-19, jutaan perempuan telah kehilangan akses dalam perencanaan keluarga / kontrasepsi dan melindungi kesehatan mereka, memperluas ketidaksetaraan gender yang ada dan berdampak pada keberlanjutan sosial-ekonomi secara jangka panjang.
Menyadari mendesaknya kebutuhan untuk menyediakan pekerjaan yang lebih berdedikasi dalam mengadakan akses ke perawatan kesehatan berkepanjangan, Bayer mengadakan pertemuan diskusi virtual, bekerja sama dengan organisasi-organisasi utama di kawasan tersebut.
Acara ini memperlihatkan dampak Covid- 19 pada akses perempuan ke layanan kesehatan, dan menyoroti peran penting teknologi digital dan kolaborasi dalam membentuk pemberdayaan masa depan kesehatan perempuan dan keluarga berencana.
Data dari International Planned Parenthood menyatakan bahwa 5.633 klinik statis dan bergerak, serta layanan perawatan berbasis komunitas, di 64 negara telah ditutup pada April 2020 karena wabah tersebut.
“Kami telah mengamati tiga poin keterlambatan utama yang semakin diperparah oleh wabah, menyebabkan peningkatan kehamilan yang tidak direncanakan.
Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kontrasepsi
Baca Juga: 10 Pelajaran Gaya Hidup Wanita Jepang Untuk Memperlambat Penuaan
Juga keterlambatan perempuan dalam mendapatkan informasi keluarga berencana, keterlambatan perempuan untuk dapat mengakses fasilitas medis secara fisik, dokter dan obat-obatan karena pembatasan gerakan, dan keterlambatan dalam mendapatkan dan menjalankan kembali layanan kesehatan,” kata Dr. Jameel Zamir, Direktur Program dan Kinerja, East South East Asia and Oceania Region (ESEAOR), Malaysia, International Planned Parenthood Federation.
“Di lapangan, saya telah melihat masalah rantai pasokan, fasilitas kesehatan yang kewalahan, dan perempuan takut mencari perawatan kesehatan, dan ketika akses ke keluarga berencana terganggu, seluruh keluarga berjuang untuk mengatasinya.”
Dengan pembatasan pergerakan yang mendorong lonjakan perempuan untuk mencari informasi lebih lanjut secara daring tentang perawatan kesehatan dan keluarga berencana, hambatan seperti kesalahpahaman, dan stigma budaya dan sosial, juga menjadi tantangan dalam topik ini.
Panel ahli dari Indonesia, Dr. Emi Nurjasmi, MPH, Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia mengatakan, “Bidan memberdayakan perempuan sebelum dan sesudah melahirkan.
Memberi mereka masukan dan pilihan penting sebelum bayi lahir dan kemudian layanan kontrasepsi penting setelah bayi lahir (kontrasepsi pasca melahirkan).
Selama masa pandemi ini, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia, kami mendukung akses perempuan terhadap kontrasepsi dengan membuka konsultasi daring.
Baca Juga: Mengobati HIV/AIDS, Penyakit Infeksi Menular Bisa Sebabkan Kematian
Baca Juga: Diabetes Tipe 2, Lima Fakta Teratas Seputar Penyakit Gaya Hidup Ini
Kami juga bekerja sama dengan petugas KB untuk mendistribusikan alat kontrasepsi. Kami juga memanfaatkan platform daring yaitu platform Klik KB – sebagai media komunikasi antara ibu dan bidan.”
“Menjaga kesehatan perempuan dan menjaga kemajuan yang dicapai dalam akses kontrasepsi tetap menjadi prioritas utama kami di tengah COVID-19. Kolaborasi multi-stakeholder dan inovasi digital sangat penting dalam mendukung keluarga berencana.
Dengan akses kontrasepsi yang tidak terhambat, serta meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan perempuan, keluarga berencana dan kontrasepsi,” kata Dr. Shivani Kapur, Head of Medical Affairs, Pharmaceuticals Division Asia/Pasific, Bayer.
“Komitmen jangka panjang kami terhadap kesehatan perempuan mendorong kami untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Mengobati Iritasi Akibat Sindrom Mata Kering
Dengan memberdayakan perempuan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesehatan dan keluarga berencana, memajukan portofolio inovatif perawatan kesehatan perempuan, dan menyatukan seluruh hal yang terbaik di koneksi kami, untuk melayani perempuan dengan solusi yang tepat, pada waktu yang tepat, dan pada platform yang tepat.” (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL