Find Us On Social Media :

Mengenal Empat Jenis Diabetes Agar Kadar Gula Darah Dapat Terkontrol

Mengetahui jenis diabetes membantu kita mengelola kadar gula darah agar terkontrol.

GridHEALTH.id - Jenis diabetes yang paling umum adalah hanya ada tipe 1 dan tipe 2. Penting untuk dicatat bahwa sebenarnya ada empat jenis diabetes.

Diabetes adalah sekelompok penyakit yang mengakibatkan terlalu banyak gula (glukosa) dalam aliran darah.

Sementara glukosa sangat penting bagi tubuh untuk energi, insulin diperlukan untuk memecah glukosa sehingga dapat memasuki sel-sel tubuh.

Empat jenis diabetes yang paling umum adalah tipe 1, tipe 2, pradiabetes, dan diabetes gestasional.

1. Diabetes Tipe 1

Penyandang diabetes tipe 1 tidak menghasilkan insulin apapun. Mereka harus menyuntikkan insulin melalui jarum suntik, pena atau pompa.

Tes gula darah sangat penting untuk mengendalikan diabetes tipe 1 karena kadar glukosa dapat berubah dengan cepat.

Baca Juga: Diabetes Tipe 2, Lebih Dari Satu Jenis Diet Dapat Membantu Pengelolaan Kadar Gula Darah

Baca Juga: Virus Ebola yang Baru Ditemukan Mungkin Tidak Menyebabkan Penyakit Parah pada Manusia, Studi

Karbohidrat menyebabkan peningkatan glukosa darah, dan kenaikan itu harus dilawan dengan insulin.

Penyandang diabetes ini menyuntikkan insulin beberapa kali sehari. Dengan suntikan insulin dan pemantauan gula darah, seseorang dapat membantu mengendalikan diabetes tipe 1 mereka.

Saat ini, tidak ada obat untuk diabetes tipe 1. Diabetes tipe 1 dulu disebut diabetes remaja atau diabetes tergantung insulin.

Biasanya gejala muncul pada masa kanak-kanak atau remaja, namun dapat juga berkembang pada masa dewasa.

Tanda dan gejala dapat muncul tiba-tiba dan mungkin termasuk sering buang air kecil, rasa haus yang meningkat, mengompol untuk orang yang biasanya tidak, penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan dan kelemahan, juga penglihatan kabur. Penglihatan kabur

2. Diabetes tipe 2

Bentuk diabetes yang paling umum adalah tipe 2. Tipe 2 paling sering didiagnosis setelah usia 45 tahun, dan kadang-kadang disebut diabetes onset dewasa.

Penyandang diabetes tipe 2 biasanya dapat memproduksi insulin, tetapi tidak menggunakannya secara efisien.

Baca Juga: Obat Herbal Alami Untuk Sembuhkan Sariawan, Cukup Segelas Air Kelapa

Baca Juga: Mencegah Penyakit Infeksi Lanjutan Pada Lansia Pasca Vaksinasi Covid-19

Penyandang iabetes ini terkadang dapat mengontrol diabetes mereka dengan diet dan olahraga, tetapi tidak selalu.

Beberapa penyandang iabetes tipe 2 membutuhkan obat untuk mengontrol kadar glukosa darah mereka meskipun mereka mengubah gaya hidup.

Gejala diabetes tipe 2 mirip dengan tipe 1. Gejala untuk tipe 2 sebenarnya berkembang lebih lambat.

Gejalanya antara lain sering buang air kecil, rasa haus yang meningkat, penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, penglihatan kabur, infeksi yang sering terjadi, dan area kulit yang gelap.

3. Pradiabetes

Pra-diabetes adalah suatu kondisi di mana kadar glukosa darah tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai tipe 2.

Dengan penurunan berat badan, perubahan gaya hidup, dan obat-obatan, seseorang dapat mengontrol kadar glukosa darahnya dan mencegah diagnosis tipe 2.

4. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah bentuk diabetes yang berkembang selama kehamilan. Seperti bentuk diabetes lainnya, diabetes gestasional memengaruhi cara tubuh menggunakan gula (glukosa), dan menyebabkan peningkatan gula darah.

Baca Juga: Teh Hijau dan Kopi, Dua Minuman Wajib Bagi Survivor Gangguan Jantung dan Stroke

Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Mengatasi Hidung Kering Penyebab Mimisan

Bentuk diabetes ini dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi. Hormon tertentu yang terbentuk di plasenta membantu perkembangan janin, akan memblokir insulin yang terbentuk di tubuh ibu.

Ini membatasi jumlah insulin yang diterima ibu. Kelebihan glukosa darah dari ibu kemudian diberikan kepada janin, dan menyebabkan kadar glukosa darah janin meningkat.

Dalam hal ini, kelebihan glukosa darah disimpan sebagai lemak dan menyebabkan masalah kesehatan bagi janin.

Mempertahankan berat badan yang sehat, dan berolahraga sebelum hamil, akan membantu mencegah diabetes gestasional.

Baca Juga: Bahaya Kelebihan Gula Untuk Otak Berdampak Pikun dan Alzheimer

Baca Juga: Minum Pereda Nyeri Parasetamol di Saat Haid, Bolehkah? Ini Kata Dokter

Sembilan puluh persen kasus diabetes gestasional akan kembali normal setelah bayi lahir. (*)