Find Us On Social Media :

Mantan Presiden SBY Berangkat ke Mayo Clinic di AS Untuk Obati Kanker Prostat, Kanker Paling Ditakuti Pria

Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono divonis menderita kanker prostat, namun masih stadium awal.

GridHEALTH.id - Diketahui, mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono divonis menderita kanker prostat.

SBY telah menjalani berbagai pemeriksaan, di antaranya melalui metode MRI, biopsi, positron emission tomography (PET) specific membrane antigen (SMA) scan, dan pemeriksaan lainnya. Hasilnya, kanker prostat yang diidap SBY dalam stadium awal."Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal. Sesuai dengan kondisi kesehatan Bapak SBY saat ini, tim dokter menyimpulkan semua opsi terbuka untuk melakukan pengobatan dan penyembuhan Bapak SBY," ungkap staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dikutip dari Kompas (02/11/2021).

Presiden SBY dipastikan akan berangkat ke AS segera. "Beliau akan melakukan perawatan kesehatan sekaligus pengecekan kesehatan di US. Rencananya mau berangkat hari ini," kata anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan, di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (02/11/2021).

SBY akan berobat ke Minneapolis. Dari wilayah tersebut, masih 1,5 jam untuk sampai ke Mayo Clinic. Mayo Clinic adalah rumah sakit terkenal untuk penanganan kanker. Syarief mengatakan SBY akan didampingi keluarganya ke AS.

Baca Juga: Pengobatan Kanker Prostat Berdasar Stadium, Operasi Hingga Kemoterapi

Baca Juga: Panduan Menghitung Kalori Harian Untuk Menjaga Kadar Gula Darah dan Menurunkan Berat Badan

kanker  prostat  merupakan  salah  satu  kanker  terbanyak  pada  pria.  Sebanyak  99% pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini, memiliki angka harapan  hidup  hingga  5  tahun  serta  kualitas  hidup  cukup  baik.

Meskipun di Indonesia kanker  prostat  menempati  urutan  ke-5  jenis  kanker  yang  paling  banyak  di  derita  oleh  pria, menurut data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) pada tahun 2020, akan tetapi para penderita kanker prostat datang dalam kondisi stadium lanjut. 

Pasien kanker prostat yang didiagnosis dan ditatalaksana pada stadium dini, ternyata memiliki  angka harapan hidup selama 10 tahun mencapai di atas 90%.

Angka ini akan menurun sampai  menjadi  50%  apabila  ditemukan pada  stadium lanjut.  Di  Indonesia  saat  ini  terdapat cukup  banyak  angka  kejadian  kasus  kanker  prostat  baru  yang  ditemukan  dalam  stadium lanjut, oleh karena itu perlu dilakukan upaya program deteksi dini yang lebih baik dan efisien.

Tercatat, menurut beberapa publikasi terakhir menunjukkan kebanyakan pasien datang pada saat stadium 4. Kebanyakan  dari mereka datang/terdiagnosa  pada  usia 60-79 tahun.

Kanker prostat dapat terjadi pada seseorang karena faktor usia, ras, riwayat keluarga, perubahan gen, sindrom metabolik seperti diabetes, kolesterol  dan  juga  obesitas.

Selain  itu,  gaya  hidup  yang  tidak  sehat  seperti  kebiasaan merokok,  pola  diet  yang  tidak  baik  serta  kurangnya  seseorang  dalam  berolahraga  dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat pada pria.

Baca Juga: Hati-hati, Kurang Air Minum Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis

Baca Juga: Olahraga Ekstrem, Mengapa Penyandang Semua Tipe Diabetes Tidak Dianjurkan Melakukan? Ini Alasannya Kata Ahli

Sebagian besar pasien dengan kanker prostat stadium awal tidak menyadari adanya gejala. Gejala terkadang baru dirasakan pasien saat kanker sudah menyebar ke organ lainnya.

Gejala yang dikeluhkan meliputi gangguan berkemih, adanya darah pada urin atau air mani, disfungsiereksi,  sakit  pada  pinggang,  punggung  dan  tulang  iga,  kelemahan  pada  tungkai/kaki  dan ketidakmampuan mengontrol kandung kemih.

Baca Juga: Tak Perlu Punya Teman Banyak, Cukup Satu Pendengar Setia Agar Hidup Panjang Umur, Studi

Baca Juga: Berjemur Jadikan Jadwal Harian, Kekurangan Vitamin D Sebabkan Diabetes

Kanker prostat juga dapat menyebar ke organ-organ terdekat, seperti kandung kemih, tulang atau organ lain. Kanker prostat yang menyebar ke tulang dapat menyebabkan nyeri dan patah tulang.

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL