GridHEALTH.id - Menstruasi atau haid adalah siklus bulanan yang terjadi pada seorang perempuan. Di mana tubuh sedang memperisapkan diri untuk kehamilan dan jika tidak terjadi, maka dinding rahim akan luruh.
Pada hari 1 atau 2 menstruasi, seorang perempuan kerap kali merasakan nyeri pada perutnya. Nyeri itu bisa menjalar hingga punggung dan paha.
Baca Juga: Komplikasi Cardiovascular Disease (CVD) Pada Penyandang Diabetes, Ini Gejalanya
Nyeri haid atau yang disebut juga dengan dismenore, bisa terjadi sepanjang hari atau hilang timbul.
Ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan menganggu aktivitas, dikutip dari NHS.uk, Senin (08/11/2021).
Nyeri haid terjadi karena otot dinding rahim yang berkontraksi. Kontraksi memang terus terjadi di rahim, tapi karena biasanya sangat ringan, maka sering tidak dirasakan.
Namun saat haid, kontraksi terjadi lebih kuat untuk membantu proses peluruhan dinding rahim, yang menjadi bagian dari menstruasi.
Baca Juga: Penyandang Diabetes, Perlunya Menjaga Kadar Gula Darah Dalam Kisaran Target
Saat dinding rahim kontraksi, pembuluh darah yang melapisi rahim tertekan dan suplai oksigen ke rahim untuk sementara terhenti. Ini menyebabkan rahim melepaskan bahan kimia yang memicu rasa sakit.
Selain tentunya rasa nyeri di perut, dismenore juga pada sebagian wanita menimbulkan gejala seperti pusing, sakit kepala, dan mual.
Baca Juga: Inilah Berbagai Komplikasi yang Bisa Terjadi Akibat Kanker Serviks
Nyeri haid biasanya hanya berlangsung selama 48 hingga 72 hari, meskipun durasinya bisa lebih lama. Kondisinya semakin parah jika darah menstruasi yang dikeluarkan lebih banyak.
Dilansir dari Mayo Clinic, Senin (08/11/2021), terdapat berapa faktor risiko perempuan mengalami nyeri haid misalnya berusia kurang dari 30 tahun, puberti lebih awal (di bawah 11 tahun), siklus haid tidak teratur, keturunan, dan kebiasaan merokok.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri haid selama sedang berada di rumah.
Baca Juga: Jumlah Kasusnya Banyak di Indonesia, Kanker Serviks Bisa Dialami Wanita Muda
1. Kompres air hangat
Gunakan kain atau bantalan air hangat untuk mengompres perut. Cara ini diketahui dapat membantu mengendurkan otot-otot rahim yang kaku dan menyebabkan nyeri haid.
2. Minum obat
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen, dengan dosis yang reguler, bisa diminum sehari sebelum datang bulan. Ini dapat membantu mengontrol nyeri haid yang terjadi pada hari pertama menstruasi.
3. Pijat perut
Baca Juga: Obat Antidepressants, Hanya 60 Ribu Rupiah Untuk 1 Dosis Pengobatan Covid-19
Melansir Healthline, memijat menggunakan minyak esensial dapat meredakan nyeri perut, terutama jika minyak-minyak tersebut digabungkan. Minyak esensial yang bisa digunakan untuk pijat yakni lavender, mawar, kayu manis, sage, marjoram, dan cengkeh.
4. Olahraga
Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, juga dapat membantu meredakan nyeri yang terjadi karena haid pada beberapa perempuan. Olahraga yang bisa dilakukan seperti naik sepeda, jalan kaki, atau menari mengikuti musik kesukaan.
5. Minum vitamin
Konsumsi vitamin E, asam lemak omega-3, vitamin B1, vitamin B6, dan suplemen magenesium diketahui bisa mengruangi kram menstruasi.(*)
Baca Juga: Obat Antidepressants, Hanya 60 Ribu Rupiah Untuk 1 Dosis Pengobatan Covid-19